.. " mBolang 2300km Malang - Banten PP " ..
-- " Bertemu Mawar Asuhan Rembulan " --
ada beberapa catatan penting dalam perjalanan saya
kali ini yang barangkali harus saya letakkan
secara khusus dalam chapter terdepan .
salah satunya adalah pertemuan dengan
keluarga Mang Acil Bimbo di Komplek Doden Unpad ,
Cigadung pada Nopember yl .
kekaguman saya pada vocal Mang Acil sebenarnya
dimulai saat rekaman pertama Bimbo keluar
dan saat saya masih kuliah di Yogya
sempat menyaksikan live mereka di kampus saya ,
Bulaksumur , Yogyakarta sekian dekade silam ... !
bukan saja vocalnya yang utuh menggulung rasa ,
juga sebagai pemilik nama besar ternyata
Acil masih tetap seperti dulu , humble dan hangat .
( tiba2 saya teringat seorang teman sekota yang
merasa punya nama besar tapi alamakk ..
arogannya , seolah dunia sudah berada dikakinya
hihihi .. membuat saya alergi .. )
sore terakhir saya di Bandung yl ,
saya kosongkan segala agenda karena pada
Januari 2020 rencana itu meleset dan kali ini
tidak boleh terjadi lagi .
obrolan diterasnya berlanjut karena Mang Acil
justru meminta dijepret didepan gerobag saya
sebagai kenangan bahwa
" dua bobotoh yang saling bermusuhan pada
sore itu saling bertukar pipa perdamaian "
hehehe ... kami tertawa bersama ..
selanjutnya , Mang Acil berkisah tentang problema
musisi diera digital dimana
" rekaman rekaman liar / gelap " kerap mendahului
pemasaran dan tidak ada kontrol lagi
sehingga sangat merugikan musisi ..
juga Bimbo sedang dalam persiapan acara
" 50 Tahun Bimbo " . sungguh sebuah
pencapaian yang luar biasa dimana umumnya
kesuksesan sebuah kelompok musik harus
dibayar dengan keretakan karena perbedaan
kepentingan , tetapi Bimbo mampu melalui
segala perbedaan dengan
kedewasaan !
obrolan hangat harus berakhir ketika saya
berpamitan dengan sebuah janji jika Bimbo berada
di Malang maka sudah dipastikan saya
akan menjadi guidenya !
melewati bahu menambah kharismatik bahwa
usia adalah penanda sebuah perjalanan hidup
yang penuh makna ..
lamat seolah saya mendengar vocalnya yang khas :
" bertahun lamunan menjumpaimu ,
tersangkut disela purnama ..
daun yang gugur telah lama kering ,
namun nostalgia bersamamu tak pernah gersang ... "
terucap terima kasih tak terhingga pada
mbak Erna dan mas Vian ,
saya tunggu janjinya ke Malang yaa .. !
( Titiek Hariati , Nopember 2021 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar