.. " Ada Apa Dengan Remaja Remaja Kita ? " ..
sepertinya , saat ini masyarakat sudah tidak pernah
kaget lagi jika menemu berita baik di sosmed ,
TV dll tentang berbagai macam
kejahatan yang dilakukan oleh para remaja
bahkan bocah !
melakukan pembunuhan bahkan juga bocah SD ,
dan banyaknya kasus perkosaan diusia mereka
serta kejahatan2 lain
yang dijaman remaja saya hanya mampu
dilakukan oleh orang dewasa atau tua .
narkoba , pencurian , prostitusi , dll seolah
merupakan rutinitas berita yang membuat miris
bahwa " telah sedemikian longgarkah
nilai nilai diantara masyarakat saat ini " ?
menganalisa . sebagian mencoba mencari
kambing hitam pada teknologi alias gadget
dimana adab pergaulan dijaman ini sudah bergeser
jauh karena kebebasan atau " kebablasannya "
nilai nilai pergaulan akibat terbuka lebarnya
kran kran pergaulan dunia maya yang
tanpa batas negara , budaya , bahasa serta
adat dan agama .
mengkambinghitamkan para orang tua yang
dianggap lalai terhadap perkembangan kejiwaan
anak anaknya
sehingga anak anak menemukan sendiri
nilai nilai itu diantara teman temannya yang
bisa saja sangat salah .
perekonomian semakin sulit , maka anak anak
mencoba mencari jalan keluar sendiri lewat
cara cara yang menurutnya berpeluang .
contoh : minggu yl seorang remaja membunuh
sedemikian tidak berharganya nyawa dibandingkan
harga sebuah HP yang dikalangan remaja
rata rata mereka memiliki ex China
yang sekitar 2 jutaan dan nyawa
adalah pembayarnya !
maka diantara analisa para ahli tadi ,
sebenarnya dimana letak " kesalahan " nya
sehingga bermunculan pelaku2 kejahatan remaja ?
atau kombinasi pemicunya , tetapi ijinkan saya
lebih menekankan satu faktor yang menurut
saya justru terpenting yaitu :
Perhatian Orang Tua !
dibawah usia 18 tahun adalah masa dimana
anak anak masih membutuhkan pendampingan
fisik , mental dan spiritual !
bukan alasan bahwa ketika ortu sibuk
bekerja untuk kehidupan keluarga dan
anak anak diabaikan
karena ketiadaan waktu dll .
makan pagi meski hanya sebentar ,
memonitor kegiatan anak apa dalam sehari itu
dan berjanji untuk bertemu lagi mungkin
saat makan siang atau malam dan meminta
nomor2 HP temen2 terdekatnya .
sisakan waktu meski hanya sejam dua jam
untuk menjalin komunikasi yang berkwalitas
pada petang atau malam hari guna mendengarkan kesulitan2nya .
sekaligus membahas bersama rencana2nya
untuk keesokan harinya sehingga anak merasa
" tidak sendiri "
dalam berbagai pilihan aktivitasnya .
kerja kerasnya misalnya tugas2 sekolahnya
atau kegiatan2 nya yang lain ,
agar anak merasa aman dan
memiliki pelindung !
terhadap kesalahan atau pelanggaran2 kecil
yang dilakukan anak , misal : pulang kerumah
agak terlambat atau tidak menjawab telpon ,
janganlah langsung men judge
tetapi beri pemahaman bahwa hal tersebut
sangat penting untuk dirinya juga dan orangtuanya .
bukan model yang otoriter yang tidak terbantah ,
sebab orangtua adalah tempat si anak dapat
mendiskusikan permasalahan2nya dan
menemu jalan keluarnya !
maka , marilah menjadi
Teman Berdiskusi Terbaik bagi mereka
karena dengan memiliki ini mereka
tidak akan mencarinya diluar rumah kepada orang2 lain
yang bisa saja salah memberikan saran ,
nasehat ataupun jalan keluarnya .
boleh boleh saja bersikap sebagai teman
kepada anak anak kita tetapi ortu juga harus tetap memegang kendali sebagai pihak yang harus dia hormati dan patuhi lewat
sebuah bentuk
komunikasi yang Win Win dengan tetap
Menegakkan Disiplin dan Wise !
jangan sampai gadget mengambil alih hubungan ortu dan anak ketika keduanya lebih
menomor satukan gadget .
contoh : dimeja makan , diruang keluarga ,
diperjalanan2 liburan keluarga dll ciptakanlah
sebuah kesepakatan bahwa
Tidak Boleh Ada Yang Menyentuh HP ketika
ada momen kebersamaan .
teknologi bak pedang mata dua .
ia bisa memudahkan kehidupan manusia , sekaligusbisa menghancurkannya
jika manusia salah memanfaatkannya .
naa .. masihkah sebagai orangtua lebih memilih
sibuk menjawab WA teman2nya di komunitas
atau grup ini itu daripada mendatangi kamar putra putrinya untuk
berdialog ataupun siap menjadi
teman curhat mereka ?
jangan menghakimi kenakalan anak anak
ketika ternyata peran orangtua
tidak berjalan
sebagaimana fungsi yang semestinya !
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 17 .03 . 21 )
gambar2 diambil dari google