beberapa minggu terakhir ini saya seolah tersedot
oleh kegiatan RT RW . jangan meremehkannya
meski ini bukan kegiatan partai politik , lembaga ,
perusahaan atau kampus ternama .
bayangan semacam kegiatan arisan memang
mendominasi sebab umumnya arisan adalah kegiatan
rutin bulanan yang hampir selalu ada disetiap RT RW .
maka deretan kegiatan yang saya maksud ini
memang rutin diperumahan kami ,
dimana sekitar 250 KK memiliki peluang untuk
berkumpul dan sharing . sebut saja pertemuan rutin
untuk arisan RT , arisan RW , senam , Eko Dharmo
( perkumpulan kematian ) , kerjabhakti , dan rekreasi
serta taman toga dan pengajian .
inipun masih ditambah kegiatan dari pusat ( kelurahan )
yang harus dilaksanakan oleh masing2 RT RW
seperti misalnya pelatihan ini itu , posyandu , dll .
siapa yang harus berpartisipasi?
setiap warga idealnya mengambil bagian , meskipun
dalam kenyataannya ada beribu alasan untuk
tidak dapat mengambil bagian mulai alasan
Sibuk Dikantor , Momong Cucu , Mengantar Jemput
Anak2 Ke/Dari sekolahnya , Kurang Sehat ,
Diluar Kota , dll dll .
kebetulan masa masa sibuk saya di kantor dan
perusahaan2 maupun kampus2 serta merawat anak anak
sudah lama lewat , yang ada saat ini adalah
kegiatan2 yang bersifat spiritual dan sosial disamping
" jalan dan nulis " yang memang sudah menjadi
panggilan hati.. !
maka sebenarnya apa yang terpenting dari seabreg
kegiatan RT RW yang sepintas seperti
" kurang bermanfaat " ini ?
wahai , benarkah pertetanggaan kurang perlu
dibanding kegiatan kantor , bisnis atau
komunitas tertentu ?
benarkah hanya buang buang waktu saja untuk
arisan , pengajian , perkumpulan kematian ,
kerja bhakti , senam dll itu ?
banyak kasus tragis terjadi di perumahan2 dimana
hubungan antar tetangga terasa berjarak bahkan
tidak saling mengenal kecuali pembantu2
atau ART nya !
bahkan ada yang sudah meninggal beberapa hari
tetapi tidak diketahui siapapun hingga
sang tetangga menangkap bau tidak sedap dari
rumah sebelahnya ?
atau ada penghuni perumahan yang terkena stroke
dan jauh dari anak2nya , tidak tertolong karena
tidak mengenal satupun tetangganya
apalagi nomor telepon atau WA atau grup WAnya ?
oleh kegiatan RT RW . jangan meremehkannya
meski ini bukan kegiatan partai politik , lembaga ,
perusahaan atau kampus ternama .
bayangan semacam kegiatan arisan memang
mendominasi sebab umumnya arisan adalah kegiatan
rutin bulanan yang hampir selalu ada disetiap RT RW .
memang rutin diperumahan kami ,
dimana sekitar 250 KK memiliki peluang untuk
berkumpul dan sharing . sebut saja pertemuan rutin
untuk arisan RT , arisan RW , senam , Eko Dharmo
( perkumpulan kematian ) , kerjabhakti , dan rekreasi
serta taman toga dan pengajian .
inipun masih ditambah kegiatan dari pusat ( kelurahan )
yang harus dilaksanakan oleh masing2 RT RW
seperti misalnya pelatihan ini itu , posyandu , dll .
siapa yang harus berpartisipasi?
setiap warga idealnya mengambil bagian , meskipun
dalam kenyataannya ada beribu alasan untuk
tidak dapat mengambil bagian mulai alasan
Sibuk Dikantor , Momong Cucu , Mengantar Jemput
Anak2 Ke/Dari sekolahnya , Kurang Sehat ,
Diluar Kota , dll dll .
kebetulan masa masa sibuk saya di kantor dan
perusahaan2 maupun kampus2 serta merawat anak anak
sudah lama lewat , yang ada saat ini adalah
kegiatan2 yang bersifat spiritual dan sosial disamping
" jalan dan nulis " yang memang sudah menjadi
panggilan hati.. !
maka sebenarnya apa yang terpenting dari seabreg
kegiatan RT RW yang sepintas seperti
" kurang bermanfaat " ini ?
dibanding kegiatan kantor , bisnis atau
komunitas tertentu ?
benarkah hanya buang buang waktu saja untuk
arisan , pengajian , perkumpulan kematian ,
kerja bhakti , senam dll itu ?
banyak kasus tragis terjadi di perumahan2 dimana
hubungan antar tetangga terasa berjarak bahkan
tidak saling mengenal kecuali pembantu2
atau ART nya !
bahkan ada yang sudah meninggal beberapa hari
tetapi tidak diketahui siapapun hingga
sang tetangga menangkap bau tidak sedap dari
rumah sebelahnya ?
atau ada penghuni perumahan yang terkena stroke
dan jauh dari anak2nya , tidak tertolong karena
tidak mengenal satupun tetangganya
apalagi nomor telepon atau WA atau grup WAnya ?
dari pengalaman saya pribadi ketika ibunda saya wafat
di pagi buta sebelum subuh dirumah ,
ada dua tetangga terdekat tempat saya meminta
pertolongan pertama . yang pertama adalah
tetangga dokter , untuk memberikan kepastian tentang
wafatnya ibunda saya dan
Surat Keterangan Kematian dari dokter tersebut .
tetangga kedua adalah pengurus Eko Dharmo
dimana saya menjadi anggotanya ,
yaitu untuk
mempersiapkan peralatan bagi jenazah mulai
ambulans , alat alat perlengkapan permandian jenasah ,
dll yang dalam waktu sekejap sudah langsung
tersedia dipagi subuh .
yang luarbiasanya adalah kesigapan ibu ibu tetangga
yang tergabung dalam tim perawat jenasah yang
kalau saja tanpa bantuan beliau2 saya tidak tahu
bagaimana cara merawat jenasah hingga siap untuk dimakamkan .
semuanya selesai dalam waktu singkat !
dan ketika semua kerabat dan teman berdatangan
beberapa jam setelahnya ,
mereka mendapatkan bahwa pemakaman telah selesai .
mengapa tidak menunggu semuanya hadir ?
dalam keyakinan saya ,
pemakaman sebaiknya disegerakan , sehingga
kepentingan yang meninggal haruslah diletakkan
diatas kepentingan yang masih hidup !
andai saja saya tidak dibantu para tetangga , bisa saja
jenasah baru akan dirawat siang hari
menunggu kerabat dan teman2 datang ! .
maka .. apakah kelak kita akan berjalan sendiri
kepemakaman kita ? dan atau ketika ada
situasi darurat dirumah dan tidak ada seorangpun
yang dapat membantu kita , kita akan menunggu
kerabat atau anak anak kita yang mereka masih harus
naik KA atau pesawat untuk ke UGD ?
tentu saja tetangga tidak hanya bermanfaat disaat
darurat , sebab dalam situasi ' normal ' pun kita
memerlukan kehadiran mereka sebagai
sebuah keluarga besar .
permasalahan2 yang timbul dalam lingkungan tidak
selalu bisa diselesaikan sendiri2 dan dengan guyubnya
warga maka musyawarah2 akan menjadi
jalan keluarnya .
contoh di perumahan saya misalnya masalah jalanan
yang rusak , keamanan dan kebersihan lingkungan ,
perbaikan2 masjid , menengok yang sakit atau
yang pindahan rumah ,
membantu yang sedang berduka cita dll .
mengirim pembantu atau ART untuk rapat2 atau
temu warga kuranglah etis yang bukan saja
karena mereka bukan pengambil keputusan
sehingga tidak dapat mewakili suara majikannya
dalam suatu kesepakatan warga .
maka dalam sebulan ,
apakah benar bahwa kita tidak dapat menyisihkan waktu
barang sejam dua jam untuk
bersilaturahmi dan berbagi informasi dengan para
tetangga lewat salahsatu kegiatan ?
apalagi dijaman di gital yang serba cepat ini ,
pertemuan2 antar warga dapat dijadikan sebagai
salah satu upaya menangkal Hoax yang
bersliweran tiap detik di sosmed .
masihkah pembaca meragukan fungsi pertetanggaan ?
atau pembaca ada yang lebih suka cuek ?
bila demikian , jangan kaget kalau rumah anda
dimasuki pencuri bahkan perampok atau kebakaran dll
dan tetangga yang tahu akan membiarkannya saja
karena anda juga tidak peduli pada mereka ?
sungguh hidup adalah deretan pilihan2 ...
( Writing & Photos : Titiek Hariati ,
Malang , 30.03.19 )
keterangan foto :
yang ada saya didalam foto ,
berarti dijepret oleh yang lain .
selebihnya jepretan saya sendiri yang
tidak selalu bagus .
kegiatan ibu2 di RW 09 mulai
senam , kerjabhakti , pengenalan berkebun buah
dan budidaya ikan , pengajian dll
yang tidak bisa dipasang semua foto2nya sebab
sudah terlalu banyak kegiatannya
( rentang waktu penjepretan foto2adalah
selama bulan Maret 2019 )
di pagi buta sebelum subuh dirumah ,
ada dua tetangga terdekat tempat saya meminta
pertolongan pertama . yang pertama adalah
tetangga dokter , untuk memberikan kepastian tentang
wafatnya ibunda saya dan
Surat Keterangan Kematian dari dokter tersebut .
tetangga kedua adalah pengurus Eko Dharmo
dimana saya menjadi anggotanya ,
yaitu untuk
mempersiapkan peralatan bagi jenazah mulai
ambulans , alat alat perlengkapan permandian jenasah ,
dll yang dalam waktu sekejap sudah langsung
tersedia dipagi subuh .
yang luarbiasanya adalah kesigapan ibu ibu tetangga
yang tergabung dalam tim perawat jenasah yang
kalau saja tanpa bantuan beliau2 saya tidak tahu
bagaimana cara merawat jenasah hingga siap untuk dimakamkan .
semuanya selesai dalam waktu singkat !
beberapa jam setelahnya ,
mereka mendapatkan bahwa pemakaman telah selesai .
mengapa tidak menunggu semuanya hadir ?
dalam keyakinan saya ,
pemakaman sebaiknya disegerakan , sehingga
kepentingan yang meninggal haruslah diletakkan
diatas kepentingan yang masih hidup !
andai saja saya tidak dibantu para tetangga , bisa saja
jenasah baru akan dirawat siang hari
menunggu kerabat dan teman2 datang ! .
maka .. apakah kelak kita akan berjalan sendiri
kepemakaman kita ? dan atau ketika ada
situasi darurat dirumah dan tidak ada seorangpun
yang dapat membantu kita , kita akan menunggu
kerabat atau anak anak kita yang mereka masih harus
naik KA atau pesawat untuk ke UGD ?
tentu saja tetangga tidak hanya bermanfaat disaat
darurat , sebab dalam situasi ' normal ' pun kita
memerlukan kehadiran mereka sebagai
sebuah keluarga besar .
permasalahan2 yang timbul dalam lingkungan tidak
selalu bisa diselesaikan sendiri2 dan dengan guyubnya
warga maka musyawarah2 akan menjadi
jalan keluarnya .
contoh di perumahan saya misalnya masalah jalanan
yang rusak , keamanan dan kebersihan lingkungan ,
perbaikan2 masjid , menengok yang sakit atau
yang pindahan rumah ,
membantu yang sedang berduka cita dll .
mengirim pembantu atau ART untuk rapat2 atau
temu warga kuranglah etis yang bukan saja
karena mereka bukan pengambil keputusan
sehingga tidak dapat mewakili suara majikannya
dalam suatu kesepakatan warga .
maka dalam sebulan ,
apakah benar bahwa kita tidak dapat menyisihkan waktu
barang sejam dua jam untuk
bersilaturahmi dan berbagi informasi dengan para
tetangga lewat salahsatu kegiatan ?
apalagi dijaman di gital yang serba cepat ini ,
pertemuan2 antar warga dapat dijadikan sebagai
salah satu upaya menangkal Hoax yang
bersliweran tiap detik di sosmed .
masihkah pembaca meragukan fungsi pertetanggaan ?
atau pembaca ada yang lebih suka cuek ?
bila demikian , jangan kaget kalau rumah anda
dimasuki pencuri bahkan perampok atau kebakaran dll
dan tetangga yang tahu akan membiarkannya saja
karena anda juga tidak peduli pada mereka ?
sungguh hidup adalah deretan pilihan2 ...
( Writing & Photos : Titiek Hariati ,
Malang , 30.03.19 )
keterangan foto :
yang ada saya didalam foto ,
berarti dijepret oleh yang lain .
selebihnya jepretan saya sendiri yang
tidak selalu bagus .
kegiatan ibu2 di RW 09 mulai
senam , kerjabhakti , pengenalan berkebun buah
dan budidaya ikan , pengajian dll
yang tidak bisa dipasang semua foto2nya sebab
sudah terlalu banyak kegiatannya
( rentang waktu penjepretan foto2adalah
selama bulan Maret 2019 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar