restoran steak berjuluk " UND " di
Jalan Besar Ijen 84 Malang itu tiba tiba saja
" mlungsungi " menjadi Burger King yang merupakan
cabang ke 113 di Indonesia !
dan penyakit kronis penggila kuliner di Malang Raya
menjadi lebih nyata , bak laron yang mendekati
lampu maka pada hari hari pertamanya buka ,
BK yang baru muncul di Malang ini
lebih mirip antrian raskin !
parkiran meluber sampai dijalan protokol ,
dan antrian pembelinya mengalahkan pembagian
kupon raskin . dan sayapun yang sejak awal nyaris
" bersumpah " tidak akan ikutan antri ,
akhirnya pada minggu ke 3 dari pembukaannya
ternyata saya juga sudah ada didalam antrian yang
konyol itu ! lha kok mau maunya ?
alasan saya adalah alasan untuk mengelak dari
tuduhan bahwa saya ternyata juga gampang tergiur ,
karena saya memakai alasan
" mencari bahan untuk blog ini " !
bukankah itu lebih terdengar lebih acceptable ?
hehehe .. naa ,
untuk mendapatkan dua paket BK dan ayam saya
harus berdiri sekitar hampir sejam dengan jumlah
pengantri sekitar 50 orang terbagi
dalam 3 baris !
belum lagi antri mejanya .
maka sedikit trik harus dipakai yaitu
satu orang mengantri dan yang lain
" menguasai " meja hehe ..
lalu apa kesimpulannya setelah mencicipi BK ini ?
jawabnya : " biasa biasa saja ... " ... hehehe ...
kota Malang memang tertinggal 64/
enam puluh empat tahun ( ! ) dalam penyajian BK dan
beberapa tahun tertinggal dari kota2 besar lainnya
di Indonesia .
karena sebelumnya sudah ada pembanding yaitu
McD maka kehadiran BK mau tak mau dibandingkan
dan selera memang bicara sebab keduanya sama2
mengaku sebagai " ahlinya burger " !
dimulainya sejarah BK adalah di Jacksonville ,
Florida pada tahun 1953 masih dengan nama
Insta Burger King .
sempat ber ganti2 pemilik antara lain tahun 1954
dibeli oleh David Edgerton dan James Mc Lamore
dan pada perjalanan 50 tahun berikutnya
tercatat ada pergantian 4 kali pemilik .
pada tahun 2011 terterpa isu lemak yang tidak sehat
pada kandungan burgernya yang berakibat turunnya
pendapatan secara drastis . tetapi secara lamban
akhirnya BK naik kembali pamornya
dan pada tahun 2016 tercatat ada 15.243 cabang
tersebar di 100 negara !
burger , kentang , soda , ayam dan milkshake
adalah menu menu utamanya dan kalaupun ada
komen bahwa ayamnya tidak mengalahkan KFC juga
sah2 saja sebab semuanya kembali pada selera
lidah masing2. saya memang bukan penggila
makanan2 instan, hanya karena rasa penasaran
lebih besar dari rasa ingin makanan instan
maka saya rela ber baris demi sebuah burger
yang " itu2 juga rasanya " .
seorang keponakan nyeletuk
" enakan bikinan sendiri , daging bisa lebih tebel
dan lebih spicy " ( ini karena dia makan burger
bikinan sendiri dengan sambal trasi ... !
naaa .. mantappp ... hehehe ... )
yo wes , Jalan Ijen sudah bukan jalan yang steril lagi ,
juga kalau hari Minggu jalanannya menjadi
lautan sampah dari bekas Car Free Day .
semua sekarang ada di Jalan Ijen dan jalan jalan
yang ada dibelakangnya , mulai dari
guest house , ruko , toko , cargo , dan
pkl pkl bermacam makanan atau barang dll .
belum lagi sejak diberinya tempat duduk sepanjang
Terusan Ijen m maka di tepi2nya saat ini
kendaraan bebas untuk parkir .
satu saat bisa seperti Tanah Abang ?
jangan bilang mustahil , itu hanya tergantung
waktu dan manajemen tata kota ataupun N-1 nya
yang kelak mungkin punya desain lain untuk
kawasan Ijen ini ...yo wes karepmu ..
( Writing & Photos by : Titiek Hariati , Dec . 2018 )
keterangan foto :
01 . wuedeh .... mengular ..
02 . yah .. gitu gitu aja ..
03 . didalam sudah padat , ini teras luar
04 . cabang ke 113 di Indonesia
Jalan Besar Ijen 84 Malang itu tiba tiba saja
" mlungsungi " menjadi Burger King yang merupakan
cabang ke 113 di Indonesia !
dan penyakit kronis penggila kuliner di Malang Raya
menjadi lebih nyata , bak laron yang mendekati
lampu maka pada hari hari pertamanya buka ,
BK yang baru muncul di Malang ini
lebih mirip antrian raskin !
parkiran meluber sampai dijalan protokol ,
dan antrian pembelinya mengalahkan pembagian
kupon raskin . dan sayapun yang sejak awal nyaris
" bersumpah " tidak akan ikutan antri ,
akhirnya pada minggu ke 3 dari pembukaannya
ternyata saya juga sudah ada didalam antrian yang
konyol itu ! lha kok mau maunya ?
alasan saya adalah alasan untuk mengelak dari
tuduhan bahwa saya ternyata juga gampang tergiur ,
karena saya memakai alasan
" mencari bahan untuk blog ini " !
bukankah itu lebih terdengar lebih acceptable ?
hehehe .. naa ,
untuk mendapatkan dua paket BK dan ayam saya
harus berdiri sekitar hampir sejam dengan jumlah
pengantri sekitar 50 orang terbagi
dalam 3 baris !
belum lagi antri mejanya .
maka sedikit trik harus dipakai yaitu
satu orang mengantri dan yang lain
" menguasai " meja hehe ..
lalu apa kesimpulannya setelah mencicipi BK ini ?
jawabnya : " biasa biasa saja ... " ... hehehe ...
kota Malang memang tertinggal 64/
enam puluh empat tahun ( ! ) dalam penyajian BK dan
beberapa tahun tertinggal dari kota2 besar lainnya
di Indonesia .
karena sebelumnya sudah ada pembanding yaitu
McD maka kehadiran BK mau tak mau dibandingkan
dan selera memang bicara sebab keduanya sama2
mengaku sebagai " ahlinya burger " !
dimulainya sejarah BK adalah di Jacksonville ,
Florida pada tahun 1953 masih dengan nama
Insta Burger King .
sempat ber ganti2 pemilik antara lain tahun 1954
dibeli oleh David Edgerton dan James Mc Lamore
dan pada perjalanan 50 tahun berikutnya
tercatat ada pergantian 4 kali pemilik .
pada tahun 2011 terterpa isu lemak yang tidak sehat
pada kandungan burgernya yang berakibat turunnya
pendapatan secara drastis . tetapi secara lamban
akhirnya BK naik kembali pamornya
dan pada tahun 2016 tercatat ada 15.243 cabang
tersebar di 100 negara !
burger , kentang , soda , ayam dan milkshake
adalah menu menu utamanya dan kalaupun ada
komen bahwa ayamnya tidak mengalahkan KFC juga
sah2 saja sebab semuanya kembali pada selera
lidah masing2. saya memang bukan penggila
makanan2 instan, hanya karena rasa penasaran
lebih besar dari rasa ingin makanan instan
maka saya rela ber baris demi sebuah burger
yang " itu2 juga rasanya " .
seorang keponakan nyeletuk
" enakan bikinan sendiri , daging bisa lebih tebel
dan lebih spicy " ( ini karena dia makan burger
bikinan sendiri dengan sambal trasi ... !
naaa .. mantappp ... hehehe ... )
yo wes , Jalan Ijen sudah bukan jalan yang steril lagi ,
juga kalau hari Minggu jalanannya menjadi
lautan sampah dari bekas Car Free Day .
semua sekarang ada di Jalan Ijen dan jalan jalan
yang ada dibelakangnya , mulai dari
guest house , ruko , toko , cargo , dan
pkl pkl bermacam makanan atau barang dll .
belum lagi sejak diberinya tempat duduk sepanjang
Terusan Ijen m maka di tepi2nya saat ini
kendaraan bebas untuk parkir .
satu saat bisa seperti Tanah Abang ?
jangan bilang mustahil , itu hanya tergantung
waktu dan manajemen tata kota ataupun N-1 nya
yang kelak mungkin punya desain lain untuk
kawasan Ijen ini ...yo wes karepmu ..
( Writing & Photos by : Titiek Hariati , Dec . 2018 )
keterangan foto :
01 . wuedeh .... mengular ..
02 . yah .. gitu gitu aja ..
03 . didalam sudah padat , ini teras luar
04 . cabang ke 113 di Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar