.. " Lembah Tumpang Resort ,
Cantik dan Menyebalkan " ..
pelan tapi pasti , Batu mendapat saingan dari area area
dilingkungan Malang Raya yang mulai berbenah diri dan
mempercantik tujuan tujuan wisatanya .
ini memang penting supaya arus pengunjung tidak " umpel2an "
kearah Batu saja , melainkan dipecah kebeberapa
daerah lain yang tidak kalah SDA nya .
salah satu nya adalah Lembah Tumpang Resort / LTR yang
terletak di desa Karang Jambe , Tumpang Malang yang
berjarak hanya sekitar 25 km dari kota Malang arah
Gunung Bromo . tentu saja yang ditawarkan disini adalah
tempat untuk bersantai dengan keluarga ditengah
suasana alami dengan mengambil setting purbakala
alias dikelilingi bangunan candi candi dan patung patung .
kehijauan yang ditawarkan memang lumayan menyejukkan ,
ditambah adanya dua kolam yang luas yang menawarkan
kesegaran air alam desa Tumpang .
juga disediakan delman bagi yang tidak ingin kelelahan mengitari
luasnya resort ini . ditengahnya ada semacam bangunan
pendopo untuk melepas lelah atau membuka bekal ?
LAYANAN KETUS dan LAMBAN ?
catatan secara khusus saya berikan kepada cafe satu2nya yang
ada ditengah resort ini , yaitu masalah layanannya .
siang itu , sekitar 12 hari setelah lebaran ,
saya menemani kerabat dari Sumbar yang sedang
berlibur di Malang . maunya saya " memamerkan " resort ini
supaya mereka tidak hanya Batu Centris .
setelah puas ber selfie ria dan jeprat jepret sana sini , kami ber 6
istirahat di cafe yang merupakan satu2nya disitu ,
yang siang itu sudah dipenuhi pengunjung ,
maklum udara cukup terik dan tidak ada cafe lain disitu.
setelah memesan menu dan membayarnya di kasir , kami
menunggu sambil menahan perut yang memang mulai berontak ,
padahal saat Ramadhan pada jam jam yang sama kami
tidak merasakan lapar atau haus , aneh juga ...
menunggu pesanan sambil ngobrol naglor ngidul ternyata
1 jam sudah lewat dan bahkan memasuki 1 1/2 jam !
kami minta penjelasan kekasir yang ternyata siang itu juga
diprotes banyak pengunjung akibat lamanya layanan .
lucunya , kasir masih terus saja menerima duit dari pesanan2
yang baru sehingga praktis isi cafe siang itu adalah
pemandangan puluhan pengunjung yang " tolahtoleh "
dengan perut lapar .. bahkan ketika ada pengunjung yang
bertanya tentang pesanannya yang tidak kunjung muncul ,
si kasir menjawab dengan ketus seolah tidak
membutuhkan pengunjung , kami semua surprise .. !
sayapun penasaran dan mencoba menyusup ke dapur untuk
melihat cara kerja para petugasnya . saya kaget bahwa ada
satu orang yang MENGANGGUR alias tidak ngapa2 ,
sementara yang lain sibuk mengupas ini itu dan memasak
entah apa yang dimasak sebab dari tadi tidak ada menu
yang keluar dari dapur mereka ... !
bahkan ketika saya minta agar minumannya didahulukan ,
tokh es jeruk bukan masalah untuk mempersiapkannya
dengan cepat , ternyata juga sia sia sebab yang terlihat
didapur hanyalah petugas2 yang " munyar munyer kesana sini
tidak jelas apa yang dikerjakan " ... !
dengan kejengkelan yang sudah sampai di ubun ubun ,
kamipun akhirnya meminta kembali uang kami di kasir untuk
membatalkan pesanan yang diikuti oleh
sementara itu seorang bapak dengan keluarganya terlihat masih
bertahan meski sudah hampir dua jam menunggu
" anak anak saya sudah lapar , jadi ya ditunggu saja ... "
katanya memelas , saya berdoa semoga bapak
ini segera bisa dilayani pesanannya !
sungguh sebagai Kesan Pertama , hal ini sangat merugikan LTR
itu sendiri sebab menjadikan orang kapok datang kembali !
alasan keterbatasan pegawai atau petugas dapat diatasi kalau
mereka mempersiapkannya dengan lebih awal , misal :
dua jam sebelum dibuka , sayur atau bumbu2 tertentu yang
memakan waktu menyiapkannya sudah di sediakan sehingga
ketika cafe dibuka dan pesanan mengalir ,
mereka tinggal " plang-plung " saja ... !
( bayangkan kalau ada pesanan capcai 10 porsi tetapi mereka
masih harus merajang sayur2nya , bisa bisa
selesai setelah 5 jam ..... ! )
manajemen persiapan , manajemen waktu ,
manajemen layanan , dll dll haruslah secara detil dan teliti
dirancang agar tempat yang sudah bagus ini tidak dinodai
oleh layanan yang menyebalkan !!
kalau saja siang itu ada yang menjual nasi bungkus siap makan ,
meskipun 25 ribu per porsi pasti laris manis daripada
pengunjung kelaparan menunggu pesanan yang
di awang awang ... !!
LTR kami tinggalkan dengan kesan terbelah antara kesan
keindahannya dan kejengkelan kami pada layanan cafenya !
bagi yang ingin menginap disini , LTR memang menjadi
salah satu pilihan yang menarik meskipun kami meragukan
disegi layanannya apakah resort ini sudah betul2 siap
ataukah masih sebatas untuk praktek magang ?
semoga masukan yang tidak enak ini dapat diterima sebagai
sebuah kritik membangun agar LTR
tidak mengecewakan wisatawan terutama yang manca
karena akan berpengaruh pada nama baik Indonesia ... !
( Titiek Hariati , Juli 2018 )
( Photos by : Titiek Hariati , LTR Hari Pilkada 2018 )
01 . kolam renang ditengah LTR
02 . salah satu karya seni di LTR
03 . kolam yang mengelilingi bangunan candi
04 . jalanan di LTR yang sejuk
05 . pendopo untuk bersantai
06 . kerabat Sumbar
07 . salah satu sudut patung patung yang
banyak ditemui di LTR
08 . apakah dulunya tempat ini kebun kelapa sawit ?
( banyak ditemui di LTR )
09 . ikan ikan di kolam LTR