beberapa tahun terakhir , Malang Raya diguyur
kedai , warung , cafe , bistro , dan sejenisnya bak jamur dimusim hujan .
byurrrr .... sampai2 untuk sekedar mau ngopi saja masih harus
buka2 internet dulu untuk membandingkan tempat
ngopi 1 dengan yang lain berdasarkan " kesaksian "
dari para pengunjung2nya !
tetapi sebagaimana teori marketing mengatakan bahwa
" yang lebih lama berada dibenak kastamer adalah yang bertahan "
maka diantara sekian banyak pemain pemain baru jagad kuliner tadi
ataupun pemain pemain lama yang dikemas baru ,
ternyata tidak semua berhasil bertahan .
nyatanya yang berguguran juga lumayan banyak .
sekarang coba kita lihat yang satu ini .
beberapa bulan yang lewat , dirumah pojok Merbabu
depan gerbang masuk Hutan Malabar , ada sebuah kedai
atau cafe , entahlah , saya belum sempat kesana .
ketika saya sudah punya kesempatan kesana ,
ternyata kedai ini sudah tutup entah alasannya apa .
dan pagi tadi seperti biasa saya jogging di Hutan Malabar ,
saya melihat ada baliho gede didepan rumah yang sama yang
nampaknya akan menggantikan kedai / cafe yang lama .
hal seperti ini terjadi dibanyak tempat yaitu :
ganti nama , ganti manajemen , ganti pemilik , ganti produk ,
ganti logo , ganti lokasi , ganti imej dll dll .
apakah ini juga pertanda bahwa bisnis kuliner Malang Raya
sudah mencapai titik jenuh dan grafik mulai menurun ?
saya bukan pengamat bisnis kuliner meski blog ini memuat
hampir 300 tempat untuk hangout , jajanan , camilan atau ngopi .
padahal tidak kecil diantara yang berguguran itu
adalah cafe cafe besar dengan nilai investasi lumayan wah!
tetapi memang tidak ada jaminan meski modal kuat .
sebaliknya , kedai atau warung2 kecil dengan modal yang
lebih kecil justru banyak yang bisa bertahan ditengah
himpitan persaingan yang ketat . mengapa ?
karena mereka umumnya " mengisi celah celah sempit " yang
tidak dimiliki dan diabaikan oleh pemodal pemodal gede
dibisnis yang sama .misal dengan cara :
penyebaran cabang yang kecil kecil tetapi ada diwilayah2
yang strategis seperti kampus2 , pusat2 perkantoran dll .
juga mereka menekankan pada menu menu paket yang
murah meriah , sehingga kastamer tidak dipusingkan
dengan detil mamin yang dipesan .
contoh : nasi , lauk dan teh cukup 10 ribu .
Malang sebagai kota pendidikan adalah pasar yang empuk
bagi bisnis kuliner " untuk anak kos " , dan ternyata
bukan hanya anak kos saja yang diuntungkan
dengan murahnya " paket anak kos " !
sungguh dibutuhkan kreatifitas tinggi untuk bertahan
ditengah persaingan . gencarnya iklan lewat radio , koran
atau tv dll bukan jaminan , sebab kastamer sudah sangat cerdas
sehingga cara cara konvensional yang hanya mengandalkan
pelanggan2 lama/ kenalan2 sudah harus ditinggalkan .
ada seorang remaja yang baru berusia 18 tahun sudah sukses
dan menjadi jutawan dengan bisnis kuenya yang inovatif dan
mengikuti trend jaman padahal ia juga masih berstatus siswa SMA .
tidak ada yang tidak mungkin kalau
kita siap bertarung ide ide , kejelian membaca peluang
dan ketekunan dalam usaha serta tidak
mudah menyerah ketika gagal !
( Titiek Hariati )
( writing & photos by : Titiek Hariati )
01 . Merbabu eatery ( 01 )
02 . Merbabu eatery ( 02 )
03 . Roemah Moeria ( sudah hilang )
04 . Pecel Pincuk ( sudah hilang )
05 . Java Cobek ( sudah hilang )
01 . Merbabu eatery ( 01 )
02 . Merbabu eatery ( 02 )
03 . Roemah Moeria ( sudah hilang )
04 . Pecel Pincuk ( sudah hilang )
05 . Java Cobek ( sudah hilang )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar