.. " Yang Ngangeni , Solo - Yogya " ..
berawal dari sebuah undangan seorang keponakan yang
nikah di Yogya tanggal 05 Nopember 2017 yang lalu ,
maka sayapun " menyisan " menyiapkan perjalanan blusukan .
blusukannya bukan ala RI-1 ,
tetapi blusukan ke tempat2 yang " menyimpang dari pakem "
sebab saya sudah langganan ke Prambanan dll yang terkenal itu .
jangan ditanya isinya bagasi maupun jok joknya ,
mulai sandal , teklek , setrika , jas hujan , rantang dll . yang wajib
tentu saja kamera cs . mungkin ada yang heran ,
wong nantinya tinggal belok rumah makan atau tidur hotel kok repot2?
naa .. inilah bedanya antara turis biasa dengan
turis blusukan hehehe ...
berangkat pagi2 tanggal 02 Nopember mengambil jalur arah
Kasembon , membuat sarapan asal asalan sebab mengejar
waktu sebelum jalanan nanti macet .
sedikit gerimis dan malamnya terhitung kurang tidur karena
persiapan yang " pating trintil " ,
maka betul2 saya yang masih agak kriyi p kriyip harus
menyerah menjadi co-pilot saja daripada
nyetir sambil ngorok hehehe ...
maka betul2 saya yang masih agak kriyi p kriyip harus
menyerah menjadi co-pilot saja daripada
nyetir sambil ngorok hehehe ...
.. " Rest Area di Raya Kasembon , De SAPA " ..
daripada perut mlintir2 , maka ketika melewati Raya Kasembon ,
arah Kediri , disebelah kiri jalan ada petunjuk jalan masuk :
" Rest Area , de Sapa " ,
sayapun mencoba mencari sesuatu untuk perut .
sekitar 1km masuk , terlihat sebuah area luas yang
hijau , rindang dan ayem , de Sapa .... !
wow .. pucuk dicinta , dan sayapun duduk disalah satu gazebo nya
yang teduh . nasi pecel agaknya pagi itu lumayan cocok dengan
alam sekitarnya , dan sayapun memanfaatkan waktu
yang ada untuk jeprat jepret .
yang tidak ditepi jalan raya memang pas untuk
mereka yang ingin menjauh sejenak dari bising dan macetnya lalin !
mereka yang ingin menjauh sejenak dari bising dan macetnya lalin !
mungkin kalau tidak ingat mau jalan ke Solo dan Yogya
saya lebih suka menghabiskan waktu saja disini sambil leyeh leyeh .
saya lebih suka menghabiskan waktu saja disini sambil leyeh leyeh .
de Sapa , mudah menemukannya sebab ada dijalan
protokol Raya Kasembon yang berlekuk liku itu .
rasa dan harga sangat sesuai dengan suasana yang ada ,
yo wes , saya pun harus melanjutkan perjalanan
meski masih ingin berlama lama saking
tenangnya suasana hehehe ...
perjalanan terhenti untuk istirahat dan sholat di Ngawi .
tidak banyak yang bisa ditulis tentang Ngawi
karena hanya melewatinya saja . kotanya bersuasana mirip Blitar ,
cenderung tidak terlalu padat dan macet .
mungkin lain kali bisa menggali Ngawi lebih jauh .
rasa dan harga sangat sesuai dengan suasana yang ada ,
yo wes , saya pun harus melanjutkan perjalanan
meski masih ingin berlama lama saking
tenangnya suasana hehehe ...
perjalanan terhenti untuk istirahat dan sholat di Ngawi .
tidak banyak yang bisa ditulis tentang Ngawi
karena hanya melewatinya saja . kotanya bersuasana mirip Blitar ,
cenderung tidak terlalu padat dan macet .
mungkin lain kali bisa menggali Ngawi lebih jauh .
.. " Solo , Riwayatmu Dulu .. " ..
setelah melewati Kediri , Ngawi dan Sragen ,
ternyata ternyata diruang depannya yang lumayan luas ,
akhirnya memasuki Solo sudah menjelang sore sebab sempat
istirahat makan siang dan sholat di Ngawi .
apakah ada kaitan dengan persiapan pernikahan putri
Jokowi tanggal 8 Nopember , kok hotel hotel di Solo tampak
mulai fully booked , entahlah ..
saya meluncur ke jalan utama Slamet Riyadhi untuk
memudahkan pencarian hotel yang tidak dipesan sebelumnya .
setelah berputar putar sekitar 15 menit di jalan protokol itu
maka pencarian terhenti di sebuah hotel yang berdekatan
dengan pusat kuliner . maka karena Solo hanya akan dinikmati
semalam , Sego Liwet menjadi tujuannya .
warung2nya sangat sederhana , bukan lesehan tapi
1/2 lesehan alias duduk dibawah dengan kursi2 plastik pendek
dan sipenjual dikerubuti dari segala arah .
semua nasi dan lauknya cukup dijumputi si penjual dengan
tangannya , tidak usah berpikir tentang higinis ,
nikmati saja Sego Liwet nya hehehe ...
setelahnya , nyambung ke " Warunk Gacoan " yang saat ini
sedang top di Solo dimana saya temukan beberapa resep ala
Mie Setan Malang . malam pertama di Solo diakhiri
dengan pertemuan bersama kerabat2 dari Jakarta yang juga
akan menghadiri pernikahan keponakan di Yogya
Mie Setan Malang . malam pertama di Solo diakhiri
dengan pertemuan bersama kerabat2 dari Jakarta yang juga
akan menghadiri pernikahan keponakan di Yogya
dan kebetulan hotel kami berdekatan .
pasti saya akan sambung dan sempatkan ke lesehan ronde !
paginya , setelah sarapan di hotel , ada pertemuan sebentar dengan
kerabat Jakarta yang hotelnya berdekatan ,
paginya , setelah sarapan di hotel , ada pertemuan sebentar dengan
kerabat Jakarta yang hotelnya berdekatan ,
dan sepakat untuk bertemu di Yogya sebelum acara pernikahan .
tetapi dunia memang kecil , ternyata kami malah bertemu lagi di pasar
Klewer Solo sebelum perjalanan lanjut ke Yogya .
Klewer Solo sebelum perjalanan lanjut ke Yogya .
di Solo tanpa ke pasar Klewer memang terasa kurang afdol ,maka sayapun menyempatkan diri blusukan ketiap lantainya dan bahkan makan
siang di pujasera nya yang " kemriyek " menikmati
tongseng kambingnya .. !
siang di pujasera nya yang " kemriyek " menikmati
tongseng kambingnya .. !
setelahnya perjalanan lanjut kearah Yogya .
tiba di Yogya masih agak siang dan diputuskan langsung ke
Kaliurang melihat sisa sisa letusan Merapi 2010 yang selama
ini belum sempat2 saya kunjungi tiap kali ke Yogya .
udara setengah mendung tapi tidak hujan .
dengan menyewa jeep yang konon anggota komunitas jeepnya
berjumlah sekitar 800an disitu , petualangan dijalan yang ekstrem
dimulai dan merayap memanjat lembah Merapi .
jeep ini cukup untuk sekitar 6 orang dalam posisi berdiri atau
4 dalam posisi duduk . jangan pernah mengeluh meski pantat
seperti di banting2 ! bergaya offroaders amatiran ,
sayapun berusaha tetap jeprat jepret ditengah bantingan2 roda jeep
yang beradu dengan batu batu jalanan yang berbenjolan seenaknya
dan naik turun sesukanya . juga jangan protes :
" wong mbayare larang kok awak di banting2 ? " , sebab ini memang
bukan perjalanan wisata untuk ber nyaman2 plus awan debu
yang meng gulung2 disekeliling jeep saat berpapasan ...
wes karepmu , batin saya , yang penting saya sudah keturutan ke
Merapi hari ini . tiba tiba :
" maaf , apakah memilih ke Museum Merapi dan Bungker
atau ke tempat mbah Marijan ?" .. pilihan sulit ,
sebetulnya saya mau dua2nya , tetapi tokh harus
akhirnya saya pilih Bungker sebab saya sudah sering
melihat si embah di foto2 dll .
dan disebuah gerbang yang menjulang dengan desain dimiripkan
film " Lost Word " nya dino2 itu , jeep berhenti
sebentar untuk jeprat jepret. saya komen :
" waduh mas bikin deg2 , seperti mau masuk kandang dinosaurus ... "
kami tertawa bersama .
.. " The Lost World " ..
jeep berjalan lagi sekitar beberapa KM dan akhirnya sampai di
Museum Merapi atau dikenalnya Museum Sisa Hartaku .
museum ini memperlihatkan wajah area plus harta benda
yang terkena Wedus Gembel yang panasnya ribuan derajat C itu!
miris melihat foto foto korban dengan luka bakar 90% yang manusia
sulit menahannya dan pastinya sangat menyiksa sebelum ajal menjemput !
tidak ada harta yang tersisa kecuali kenangan dan kuburan massal
yang ada didesa terdekat letusan ini .
menyaksikan benda benda logam yang terlihat tidak lagi berbentuk ,
sulit membayangkan bagaimana dengan bentuk tubuh manusia
dibawah awan panas yang meluluhlantakkan segala yang dilaluinya .
saya melanjutkan ke Bungker yang pernah menelan korban para
sukarelawan yang terjebak lava panas diluar bungker sehingga
mereka tidak dapat meloloskan diri bak adonan
kue dalam oven yang membara !
kue dalam oven yang membara !
jeprat jepret dengan adukan rasa , sebab saya tahu
disitulah kepanikan pernah terjadi ketika berbelas orang terkurung
hawa panas yang mematikan ! saya kemudian dibawa guide ke
tempat Batu Alien . sesuai namanya , disitu ada sebongkah batu
berukuran sebesar pickup bermuatan penuh ,
yang secara " misterius " kebetulan memiliki guratan alami seperti
potongan kepala mahluk luar planet alias alien .
saya juga melihat di sungai dibawah saya berdiri , ada kesibukan
truk2 berukuran besar yang antri mengangkuti pasir pasir dari
lembah Merapi . bukanlah rahasia bahwa dalam
setiap letusan gunung , terdapat limpahan rizki dari berbagai sumber
material yang terlempar dari kawahnya dan salah satunya adalah
pasir berkwalitas prima ! demikian itu rahasiaNya ...
naa .. saat kembali dari petualangan yang menyakitkan pantat ini ,
sepanjang jalan pulang menuju Base Camp awal tadi ,
ternyata berbalik 360 derajat alias jalanan mulus halus seperti
kulit pantat bayi ... ! lho ... saya bertanya pada guide :
" mas , apa memang disengaja ya jalan naiknya tidak dihaluskan
supaya jeep2nya laku ? " , saya hanya mendapat
jawaban senyuman lebar!
(oalaaa ... semprul tenan hehehe ... )
malam harinya di Yogya saya dan kerabat2 dari Jakarta
ber lesehan ria di Malioboro mulai angkringan hingga rondean
secara berganti tempat , plus berbecak dan bervlogging ria .
macam2 yang ditemukan di Malioboro ,
ada seniman2 pocongan , " cewek2 sexy " bersuara bariton ,
pengamen bersuara Idol , lukis wajah di trotoar dll .
hari kedua di Yogya saya habiskan dengan menelusuri sekitar
Taman Pintar dan benteng Vredeburg sampai Beringharjo berburu
jepretan2 unik . menjelang siang , saya melakukan
sebuah perjalanan istimewa
yang secara khusus sudah saya rancang yaitu
ke Bulaksumur , kampus tempat saya di " plonco " sebagai
maba culun sekian dekade lewat !
langsung menuju gedung utama di pusat yang
dikenal dengan nama Balairung
dan merupakan gedung modern petama ditanah air .
dulu ruang kuliah saya ada di lantai 3 yang saat ini sudah
ditempati perkantoran Rektor . saya harus mendapat ijin khusus
untuk jeprat jepret dan saya lihat CCTV ada dimana mana .
wow .. kontras dengan jaman dulu dimana digedung ini justru
adalah pusat kegiatan mahasiswa berbagai jurusan ,
mulai kegiatan formal sampai leyeh leyeh ...
kerinduan pada masa masa itu seolah kembali didepan mata ketika
saya menelusuri lorong lorong dan anak anak tangga serta
ruangan ruangan yang penuh kenangan .
jeprat jepret tidak saya lewatkan
dan saya berada disana sekitar 15 menit . tiba tiba :
" maaf , waktu anda habis dan tidak boleh memotret didekat
ruang Rektor " .. mendadak saya tersadar bahwa saya tidak lagi
berada dijaman yang saya rindukan . saya turun dan
melapor lagi pada petugas serta berjalan kearah luar pagarnya
dengan setumpuk emosi yang campur aduk .
gedung yang merupakan gedung modern pertama di
Indonesia ini batu pertamanya diletakkan oleh Presiden RI
pertama Ir . Soekarno pada 19 Desember 1951 dan
diresmikan oleh presiden yang sama pada tahun 1959 .
kita patut bangga bahwa gedung ini ternyata diarsiteki oleh putra
bangsa sendiri yaitu Pangeran Hadinegoro , putra dari
Paku Buwono ke X . dengan mendasarkan pada
falsafah kosmologis , gedung ini ada dalam posisi dan letak yang
sejajar dengan garis semesta yaitu :
sebelah utara mengarah tepat ke Merapi , sebelah tengah adalah
arah Keraton dan sebelah selatannya adalah arah Laut Selatan .
pada tiap sudut nya , tiang2nya , pepohonannya dll tidaklah
sembarangan dirancang melainkan semuanya mempunyai arti2
khusus yang menyimbolkan berbagai filosofi
yang mendalam .
maka kalau hingga saat ini gedung yang dikenal dengan
nama Balairung ini masih tegak kokoh dan tidak termakan jaman ,
mungkin kesungguhan dan kejujuran pembangunannya
menjadikannya monumen sejarah yang mewakili integritas jamannya !
( bandingkanlah dengan bangunan2 now yang belum sebulan
kadang sudah ambruk ... ) . siang itu akhirnya saya tinggalkan
Bulaksumur dengan segala memorinya dan
berjalan kearah Jalan Simanjuntak untuk mencari jejak tempat
dulu saya kos . sekali lagi saya harus meneliti nomor2
bangunan yang ada , dan yang saya temukan tempat kos saya dulu
sudah berganti wajah menjadi deretan ruko ruko .
apa boleh buat , saya tetap jepret ruko2 itu untuk catatan bahwa
dulu selama beberapa tahun saya pernah habiskan waktu
sebagai anak kos dengan segala suka dukanya ..
disitu dulu ada 6 kamar dan
kami datang dari berbagai provinsi ,
ada Batak , Jawa Timur , Jawa Tengah , Sunda , dan Madura .
lamunan saya buyar ketika ada telpon masuk di HP :
" mbak , saya mendarat di Yogya besok pagi2 ,
langsung ke resepsi , bareng2 ya ? " ,
seorang kerabat dari Palembang juga akan hadir .
.. " Adrenalin di Malam Gelap " ..
malam harinya , terjadi sebuah pengalaman yang
menantang adrenalin . begini ceritanya :
saat selesai makan malam disebuah kedai ayam yang lumayan
nyaman , rasa dan harganya , saya berniat bersantai di hotel karena
besok ada acara akad nikah dan resepsi keponakan .
tiba2 seorang pengemudi Bentor menyapa sopan :
" bu , mari saya antar naik becak saya kalau ingin melihat
Festival Batik di sana " ( menunjuk arah keraton ) . saya berpikir ,
sudah diatas jam 21 kok masih ada festival ?
" deket kok bu, 5000 saja " .. saya tidak segera mengiyakan karena
sudah berencana kembali ke hotel. " nanti kalau ibu tidak melihatnya
sayang lo, ini malam terakhir " . berhubung Yogya memang
sedang merayakan ultah dan disana sini banyak program ultah ,
sayapun akhirnya mengiyakan sebab ini malam terakhir saya di Yogya
yang boleh juga dirayakan dengan nonton festival .
Bentor melaju cepat disepanjang Malioboro terus kearah keraton
dan lanjut lagi kejalan yang saya lupa namanya dan ternyata
masih jauh lagi hingga memasuki daerah yang lumayan gelap dan sepi .
" lo pak , mana festival dan tempatnya , kok jauh dan sepi ?"
( was was .. ) . Bentor semakin cepat dan lurus kearah sebuah
gang sempit yang tidak ada rumah selain tembok kanan kiri yang juga
gelap tidak berlampu . saya sudah menyiapkan diri untuk
kemungkinan terburuk dengan meraba kedalam tas tangan saya ,
disana kebetulan saya membawa cutter !
diujung gang sempit itu Bentor berhenti didepan sebuah rumah kuno
besar yang juga gelap . saya berdoa dan mempersiapkan
" jurus ular mematuk " ( hitung hitung melestarikan
ajaran Koo Ping Ho hehehe ... ) pengemudi Bentor mendatangi pintu
utama rumah gelap dan mengetuknya . saya dengan berdebar
mencegahnya : " pak , rumah ini kan sudah tidur penghuninya dan
bapak ini membawa saya kemana , festival kok kesini ? " ...
tiba2 pintu rumah terbuka dan lampunya dinyalakan serta
seorang eyang putri sepuh sekitar 70an tahun menyapa ramah :
" monggo bu , silahkan , sudah biasa kok meskipun malam2 diketuk
tidak apa apa ... " saya hanya bisa melongo ..
opo2an ini , batin saya penuh curiga !
dengan ragu2 saya akhirnya melangkah masuk setelah dipersilahkan
oleh beliau dan pengemudi Bentor senyum2 melihat keraguan saya .
ternyata ternyata diruang depannya yang lumayan luas ,
terpampang sekitar 400 lukisan batik berbagai ukuran dan aliran !
aduhhh ... saya merasa lega meskipun dalam hati kesal dengan
pengemudi Bentor yang berbohong soal festival dan
membawa saya jauh jauh hanya karena berharap komisi dari
pembelian lukisan batik yang mungkin saja saya borong .
saya penggemar lukis batik , tetapi berhubung kejadiannya
menegangkan , saya urung membeli dan eyang putri itupun tampak
memaklumi ketika saya berpamitan tanpa membeli .
lumayan jauh ,saya lihat rumah eyang tadi langsung kembali gelap hiiiii .....
( ini akibat terlalu sering nonton film horor )
pengalaman menegangkan ini semoga bermanfaat bagi pembaca
yang kebetulan mendapat tawaran yang sama dari siapapun di Yogya
ataupun tempat2 lain sebab modus ini dapat berpotensi ancaman yang
berbahaya yang datang dari pihak pihak yang tidak terduga !
saya kembali ke hotel dengan rasa lega dan kesal campur aduk .
.. " Tiada Hari Tanpa Gudeg " ..
.. " Ketika Rocker Menikah " ..
( writing & photos by : Titiek Hariati , Nov . 2017 )
01 . " ngglempoh " didepan " mbak " Susy
02 . untuk naik , hanya jeep yang boleh
03 . radar Yogya
04 . rest area Raya Kesambon yang sejuk
05 . pecel di rest area
06 . daftar menu rest area
07 . udara sejuk plus sosis di rest area
08 . pondok istirahat
09 . shuttle cars di rest area
10 . de Sapa
11 . gerbang kabupaten Nganjuk
12 . sego liwet , khas Solo
13 . penjual sego liwet yang sibuk
14 . tampak dari luar
15 . yang selalu rame , Warunk Gacoan , Solo
16 . salah satu menu ala Mie Setan di Warunk Gacoan
17 . garasi di hotel , Solo
18 . jalanan cantik di Yogya
19 . grafiti , Yogya
20 . jeep jeep di lembah Merapi
21 . makam para korban Wedus Gembel 2010
22 . Museum " Sisa Hartaku " Merapi
23 . benda2 korban Wedus Gembel
24 . mesin jahit
25 . gitar
26 . sisa baju dan peralatan RT
27 . gerbang masuk sisa Merapi , The Lost World
28 . sepeda hangus
29 . gerbang masuk ke batu alien
30 . penjual sovenir di lembah Merapi
31 . jalan pulang ternyata mulus .. !
32 . singo Malioboro ..
33 . pocongan Malioboro
34 . kampus luar , Balairung , Bulaksumur
35 . Balairung sebelah dalam
36 . taman sebelah dalam kampus
37 . pilar pilar kokoh Balairung
38 . lorong lorong penuh kenangan
39 . kehijauan disebelah dalam
40 . hutan kampus
41 . cafe dekat hotel di Yogya
42 . atmosfer cafe
43 . menu malam terakhir di Yogya
44 . lukisan batik 01 ) diambil dari google .
45 . lukisan batik 02 ) diambil dari google
46 . antrian nasi gudeg
47 . antrian gudeg di mbok Lindu
48 . sibuk melayani
49 . berebut bunga jodoh mempelai
50 . semoga langgeng ya ..
51 . atmosfer resepsi 01 )
52 . atmosfer resepsi 02 )
53 . soponyono permai
54 . soto di soponyono permai ,Ngawi
55 . gunung di Batu
56 . seorang wanita sepuh tertidur di trotoar ,
dekat Taman Pintar , Yogya
57 . Batik Yogya ( dari google )
.. " Tiada Hari Tanpa Gudeg " ..
pagi pagi sebelum ke resepsi ,
saya " bersumpah " harus sarapan gudeg ! maka sayapun
berjalan kaki disekitar hotel mencari gudeg
sebab gudeg tidak muncul dalam menu sarapan di hotel .
saya beruntung bahwa tidak jauh dari hotel ternyata ad
sebuah warung mini yang cukup terkenal gudegnya yaitu
" mbok Lindu " ( arti lindu dalam bahasa Jawa sebenarnya adalah
gempa , entah mengapa nama warungnya begitu ) .
saya membutuhkan 5 bungkus sebab kerabat yang ada dihotel saya
berjumlah 5 dengan saya . tetapi alamak ...
ternyata saya sudah nomor kesekian alias ada sekitar 15 orang
yang datang sebelum saya . waduh , bisa2 telat ke resepsi
kalau tidak tahu kapan giliran saya . tingak tinguk mencari
buku pendaftar yang ternyata tidak ada ,
maka sayapun berinisiatif menawarkan kepada yang sedang antri
bagaimana kalau kita buat urutan jelas supaya tidak
terjadi " trombolan " . diluar dugaan semua setuju
dan mulai mencari urutannya dan saya ya tetap saja yang
terakhir tetapi setidaknya saya jadi tahu urutan saya .
ternyata banyak yang membeli lebih dari 5 bungkus sehingga
ketika saya hitung , saya masih harus menunggu sekitar
50 an bungkus ... OMG !!
rata rata pembelinya sama dengan saya alias pengunjung Yogya ,
dan kami saling becanda bahwa antrian ini melebihi
antrian dokter di puskesmas / bpjs , saya setuju !
tapi berhubung sudah terlanjur " bersumpah " maka
sayapun bertahan hingga sekitar sejam lebih baru saya bisa pulang
dengan 5 bungkus nasi gudeg dan kaki pegel2 berdiri sejam lebih !
yo wes , inilah Yogya ,
tapi saya ikhlas saja daripada tidak sempat menikmati gudeg ..
kami makan ber ramai2 di lobby hotel dan bahkan setelah
sarapan ternyata masih sempat keliling keraton dengan
menyewa delman ramai2 ...hehehe ...
pulang dari " ndokar " inilah kami semua buru2 mandi
dan berangkat ke tempat resepsi ber konvoi .
.. " Ketika Rocker Menikah " ..
memiliki seabreg keponakan dengan berbagai profesi itu menarik ,
sebab jaman mereka berbeda jauh dengan jaman saya .
mereka adalah anak anak produk jaman digital dan saya produk
manual , sehingga bisa saling mengisi hehehe ..
maka , kebebasan , keterbukaan dan keakraban seringkali tanpa
sekat , dimana pada jaman saya masih lebih banyak
" sungkan " , takut takut dan manut !
mereka ada yang berprofesi sebagai programmer ,
berbisnis on line , notaris , hakim , pengusaha muda , fotografer ,
travel guide ,bank teller , dosen , ustadz , apoteker , arsitek ,
wartawan , tv produser , developer , dokter dll dll .
andai saja mereka digabung dalam sebuah usaha keluarga ,
rasanya sudah lebih dari cukup SDM nya belum lagi yang
masih sekolah / kuliah yang nantinya juga dapat di berdayakan .
tetapi angan angan ini hanya tinggal angan angan ,
sebab mereka rata rata sudah memilih karir sendiri sendiri
dan domisili yang saling terpisah .
kali ini saya khusus datang ke Yogya karena salah satu diantara
mereka akan menikah . profesinya juga beda : rocker !
saya ingat ayahnya almarhum pernah cemas ketika saat kuliah
putra kesayangannya ini lebih fokus main band daripada kuliah .
saya saat itu hanya bisa menghibur bahwa :
" apapun pilihan anak anak , sejauh mereka itu tekuni dengan
sungguh sungguh dan bukan hanya sekedar hobi atau
pengisi waktu , pasti mereka juga akan sukses ,
sebab saat ini musisi sudah bisa hidup layak dari bermusik "
harapan sang ayah agaknya terkabul ,
S-1 sudah diselesaikan dengan baik dan bermusiknyapun
S-1 sudah diselesaikan dengan baik dan bermusiknyapun
berjalan lancar bahkan pernah membawanya ke Korea
harapan ayahnya agaknya terkabul ,
S-1 sudah diselesaikan dengan baik dan bermusiknyapun
S-1 sudah diselesaikan dengan baik dan bermusiknyapun
berjalan lancar bahkan pernah membawanya ke Korea untuk
sebuah undangan bermusik.keponakan yang satu ini memang memilih
jalur musik keras meskipun sebenarnya ia punya idealisme bermusik
jalur musik keras meskipun sebenarnya ia punya idealisme bermusik
diarah yang berlawanan , unik .
naa .. tanggal 05 Nopember 2017 yl ia sudah berani
" manggung " diarena kehidupan nyata bersama
pilihan hatinya yang cantik .
para kerabat berkumpul di Yogya untuk memberi selamat dan doa ,
semoga mereka bahagia dan sukses " dipanggung kehidupan " ,
amin ! suasana resepsi tentu saja makin ramai ketika
" geng " nya hadir dan menyumbang lagu untuk
rekannya yang hari itu menjadi Raja Sehari .
buket kembang ditangan mempelai wanita menjadi perebutan
para jomblo , yang akhirnya dimenangkan oleh salah satu
anggota band mereka , bukankah indah ?
dalam keharuan hati menyaksikan satu persatu para keponakan
menanggalkan status lajangnya , saya hanya bisa mendoakan
semoga mereka langgeng hingga kaki nini dan
sukses dalam setiap impian2 nya , amin ..
usai resepsi yang padat dengan obrolan , foto foto dan canda ,
saya berpamitan untuk kembali menelusuri 300 km arah Malang
selamat tinggal Yogya dan segudang kenangan didalamnya !
.. " Yogya - Solo - Malang " ..
meninggalkan Yogya menjelang sore dan agak mendung ,
.. " Yogya - Solo - Malang " ..
meninggalkan Yogya menjelang sore dan agak mendung ,
membuat perjalanan sedikit dikebut sebelum keduluan hujan turun .
di Solo mengambil arah lewat kabupatennya ,
jadi tidak lewat kota , dan perjalanan berlanjut hingga Ngawi .
berhenti untuk makan malam di sebuah warung
bernama " Soponyono Permai " yang didindingnya ada guntingan koran
tentang Jokowi yang pernah 3X kesana
( sebelum menjadi RI-1 ) .
mengikuti petunjuk GPS memang mudah dan nyaman ,
tetapi dibeberapa area ternyata cukup membingungkan sebab
belokan2 yang disebutkan itu cukup banyak dan kalau
tidak hati hati bisa salah belok .
saat di Nganjuk menuju arah Pare , tergelitik untuk mencoba
jalan alternatif yang bebas truk2 dan bus2 besar .
bertanya pada seorang bapak tentang jalan alternatif ini dijawab
" bisa , didepan nanti belok kanan dan lurus saja ikuti jalannya .
tapi sedikit gelap dan sepi ya .. " .. sejenak bimbang ,
sebab pada malam hari pilihan " gelap dan sepi " bukanlah hal
yang menyenangkan , tetapi mengingat disitu
bebas bus2 gede dan truk2 gandengan , akhirnya diambil juga !
kilometer2 pertama masih terlihat rumah2 , tetapi semakin jauh
semakin sedikit rumah2nya dan bahkan akhirnya
tidak ada rumah sama sekali tetapi jalannya masih terlihat
lurus danentah berapa kilometer lagi ,
GPS juga membisu !
nanti mbah GPS akan " menasehati " lagi , aduhhh ... anehnya ,
hanya sendirian digelap malam dan sepi dengan kanan kiri
menghitam pekat , seolah jalan alternatif ini
dihindari oleh para pejalan .
setelah berbelas kilometer dalam kekhawatiran akhirnya
samar dikejauhan nampak lampu lalulintas jalan raya
samar dikejauhan nampak lampu lalulintas jalan raya
dan sliwerannya kendaraan2 lain , horeeeee ....ya sudah ,
mbah GPS pun tiba tiba bersuara" 500 meter lagi belok kiri "
oalaaa , kenapa baru sekarang bersuara ? ...
yang rawan , hanya doa yang membuat tenang semoga
hujan deras ini tidak menimbulkan masalah !
tiba dirumah sudah hampir tengah malam ,
dan tentu saja " bleg seg " ....
( Titiek Hariati )
01 . " ngglempoh " didepan " mbak " Susy
02 . untuk naik , hanya jeep yang boleh
03 . radar Yogya
04 . rest area Raya Kesambon yang sejuk
05 . pecel di rest area
06 . daftar menu rest area
07 . udara sejuk plus sosis di rest area
08 . pondok istirahat
09 . shuttle cars di rest area
10 . de Sapa
11 . gerbang kabupaten Nganjuk
12 . sego liwet , khas Solo
13 . penjual sego liwet yang sibuk
14 . tampak dari luar
15 . yang selalu rame , Warunk Gacoan , Solo
16 . salah satu menu ala Mie Setan di Warunk Gacoan
17 . garasi di hotel , Solo
18 . jalanan cantik di Yogya
19 . grafiti , Yogya
20 . jeep jeep di lembah Merapi
21 . makam para korban Wedus Gembel 2010
22 . Museum " Sisa Hartaku " Merapi
23 . benda2 korban Wedus Gembel
24 . mesin jahit
25 . gitar
26 . sisa baju dan peralatan RT
27 . gerbang masuk sisa Merapi , The Lost World
28 . sepeda hangus
29 . gerbang masuk ke batu alien
30 . penjual sovenir di lembah Merapi
31 . jalan pulang ternyata mulus .. !
32 . singo Malioboro ..
33 . pocongan Malioboro
34 . kampus luar , Balairung , Bulaksumur
35 . Balairung sebelah dalam
36 . taman sebelah dalam kampus
37 . pilar pilar kokoh Balairung
38 . lorong lorong penuh kenangan
39 . kehijauan disebelah dalam
40 . hutan kampus
41 . cafe dekat hotel di Yogya
42 . atmosfer cafe
43 . menu malam terakhir di Yogya
44 . lukisan batik 01 ) diambil dari google .
45 . lukisan batik 02 ) diambil dari google
46 . antrian nasi gudeg
47 . antrian gudeg di mbok Lindu
48 . sibuk melayani
49 . berebut bunga jodoh mempelai
50 . semoga langgeng ya ..
51 . atmosfer resepsi 01 )
52 . atmosfer resepsi 02 )
53 . soponyono permai
54 . soto di soponyono permai ,Ngawi
55 . gunung di Batu
56 . seorang wanita sepuh tertidur di trotoar ,
dekat Taman Pintar , Yogya
57 . Batik Yogya ( dari google )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar