.. " Yang Jorok , Jangan Pernah Ke 3 Warna " ..
sedih melihat pantai pantai yang ada dipenjuru tanah air umumnya kotor ,
terserak macam macam sampah dan air lautnyapun bahkan berminyak entah itu sisa solar dll dari perahu2
atau lainnya . maka sayapun sangat penasaran dengan sebuah kawasan konservasi yang
menamakan dirinya Pantai 3 Warna ( saya singkat P3W ) !
terletak di Malang Selatan , sekitar 85 km dari kota Malang atau sekitar 3 km dari pantai Sendang Biru ,
P3W ini sebetulnya adalah area konservasi yang dilindungi serta dijaga kelestariannya secara khusus .
namun rupanya kawasan ini justru ingin dijadikan Wisata Edukasi bagi masyarakat umum untuk
menumbuhkan rasa Ikut Memiliki dan Melindungi Segala Bentuk Hayati Yang Ada Didalamnya
Demi Kelangsungan Kelestarian Alam .
01 . harus mendaftar terlebih dahulu secara online melalui FB , CMC 3 Warna ( Bhakti Alam Semesta ) untuk menentukan masih tersedianya kuota atau tidak ( per gelombang masuk adalah tidak lebih dari 100 orang dengan batas waktu tinggal di P3W sekitar 2jam saja ) serta menetapkan tanggal kunjungan .
02 . maksimal per kelompok pendaftar adalah 10 orang dengan 1 penanggung jawab kelompok .
03 . biaya masuk 10 ribu/ orang dan diwajibkan memakai guide dengan biaya 100 ribu guna menghindarkan
pengunjung dari hal hal yang tidak diharapkan ( tersesat , mengotori kawasan , mesum dll )
04 . setiap barang bawaan pengunjung akan diperiksa dan didaftar secara rinci di pos jaga baik pada saat masuk maupun keluar P3W untuk memastikan tidak ada barang atau sampah yang tertinggal di kawasan P3W
dengan sanksi denda 100ribu per item dari barang yang dengan sengaja/ tidak tertinggal
di kawasan konserevasi , kecuali si pengunjung bersedia masuk kembali ke kawasan P3W untuk memungutnya .
05 . selama berada di kawasan P2W pengunjung harus patuh pada aturan2 yang ada termasuk
misalnya memakai baju pelampung bagi yang melakukan kegiatan menyelam atau snorkling dll .
saya sengaja berangkat cukup pagi dari Malang sebab cuaca sangat tidak menentu dan
khawatir turun hujan pada siang hari . untuk sampai di P3W kita akan tiba lebih dulu di dekat pantai Clungup
untuk kemudian memakai jasa ojek yang tersedia disitu menuju kawasan konservasi .
dengan hanya membayar 5000,- untuk ojeknya , melalui jalanan yang lumayan berbatu batu sekitar 1km ,
nomor booking online kita , dan membongkar barang bawaan kita untuk didaftar secara detil mulai jenis
barang dan jumlahnya misal : baju renang 1 , handuk 1 , botol mineral 2 , kacang 1 bungkus , roti 2 biji dst dst
simpan baik baik list nya sebab saat pulang nanti akan ada pemeriksaan ulang tentang
kelengkapan barang atau sampahnya , jadi jangan ada satupun yang tertinggal .
maka ketika pulang kita juga harus tetap membawa 2 botol kosong mineral , bungkus kacang kosong 1 dll.
setelah lewat pemeriksaan , guide akan mulai membawa kita dengan berjalan kaki sepanjang
sekitar 1km menuju P3W dan kalau kita memerlukan bantuannya semua barang bawaan dapat
diberikan pada si guide ( bagaimanapun harus kita ingat
bahwa guide bukanlah keledai .. ! ) .
disitu boleh puas ber selfie ria ! juga guide sering menawarkan diri untuk membantu memfoto ,
maka mungkin saja bagi yang datang sendiri dan tidak terbiasa ber selfie boleh meminta tolong guidenya .
dari pantai Gatra sudah tidak jauh lagi kita akan sampai di P3W .
tentu saja saya senang sebab memang pantainya bersih dan nyaman untuk ber snorkling . tetapi
ternyata tidak sepenuhnya bersih ! sepupu2 saya yang hobinya melakukan
pemotretan bawah air merasa kecewa
" waa .. mbak , airnya tercampur seperti sejenis minyak atau solar . kata petugas itu terbawa dari
pantai lain , waduh .. kok bisa sih ? " ...
saya yang hobinya juga jeprat jepret tapi didarat , ikut kecewa sebab bukan karena mengganggu
pemotretan bawah air dari sepupu2 itu tetapi membayangkan bahwa cukup banyak
kehidupan bawah laut yang terganggu karenanya ...!
naaa .. semoga tulisan2 semacam ini dapat menggugah hati mereka2 yang " sembrono " pada alam karena
1 kerusakan akan berpengaruh dan berakibat pada kerusakan yang lainnya ... !
dan jika tidak dimulai dari sekarang serta tidak disadari oleh setiap orang seperti saya ,
mungkin 5-7 tahun lagi kawasan2 semacam P3W hanya tinggal cerita karena dipenuhi dengan
kerusakan2 dan kematian dari penghuni2 bawah lautnya !
setelah sekitar dua jam , nama kelompok kami diumumkan dan dinyatakan waktunya telah habis untuk
kemudian diminta meninggalkan kawasan dan digantikan oleh pengantri yang lainnya .
dengan perut yang mulai ber jazz ria , kelompok kecil saya menuju pantai Bajul Mati dan saya mengunjungi warung langganan saya untuk menikmati Tuna Bakar dan Sambel lalapnya\
yang siang itu sangat mengundang selera .. !
setelah makan , rasanya sangat ingin " leyeh leyeh " karena atmosfer pantai dan
pepohonan disitu sangat meninabobokkan .
dalam perjalanan pulang ke Malang
pepohonan disitu sangat meninabobokkan .
dalam perjalanan pulang ke Malang
terlihat banyak penjual pisang dan pete didesa desa terdekat dari Sumawe .
sebelumnya saya hanya sempatkan singgah disalah 1 dari kerabat di Sumawe ,
sebab kalau saya turuti semuanya
bisa bisa saya harus menginap saking banyaknya kerabat dan biasanya mereka " memaksa "
saya untuk membawa bermacam hasil bumi .
maka siang itu saya " hanya " mendapat oleh oleh seikat pete dari kerabat pemilik
kedai " sempu " didepan SPBU Sumawe ini , sekaligus inilah alasan mengapa
sepupu sepupu saya " jelous " dengan pete yang saya peroleh
kedai " sempu " didepan SPBU Sumawe ini , sekaligus inilah alasan mengapa
sepupu sepupu saya " jelous " dengan pete yang saya peroleh
dan memaksa untuk berhenti dan mborong pete yang dijual disepanjang jalan desa desa
yang berdekatan dengan Sumawe .
yang berdekatan dengan Sumawe .
sungguh ini adalah sisi lain dari sebuah perjalanan ke desa desa ,
apapun yang tumbuh di kebun mereka ,
mereka akan membaginya dengan tamunya ,atau menjualnya hehehe ...
mereka akan membaginya dengan tamunya ,atau menjualnya hehehe ...
ada diseluruh tanah air akan memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya kebersihan yang menjadi inti
dari kelangsungan hidup segala mahluk yang ada dilingkungannya .
kita tidak akan lagi menemukan terumbu2 karang yang rusak , ikan atau burung2 yang mati terkena
limbah minyak dll disepanjang pantai , pasir pasir yang penuh botol2 ,
kotak2 dan tas tas plastik atau kresek dll
sehingga anak cucu kelak masih akan dapat menghirup udara bersih pantai ,
kotak2 dan tas tas plastik atau kresek dll
sehingga anak cucu kelak masih akan dapat menghirup udara bersih pantai ,
bermain di pasir pantai yang putih dan menyelam di air laut yang jernih kebiruan
tanpa harus gatal gatal dimata atau kulit terkena limbah ...
P3W hanyalah setitik upaya positip ditengah maraknya kerusakan lingkungan diberbagai
kawasan tanah air yang masih sangat jauh dari yang harus kita capai untuk
mengembalikan alam kita seperti 100 tahun yang silam ...
mungkinkah ? wallahualam ..
( Titiek Hariati )
( writing and photos by : Titiek Hariati , 3 warna beach , july 2017 )
01. 3 warna
02 . daun pupus dipantai Gatra
03 . prasasti
04 . pasir Gatra
05 . mangrove
06 . 3 warna
07 . pemeriksaan barang bawaan di pos I
08 . pangkalan ojek menuju Clungup
09 . jalanan yang lumayan tidak rata
10 . guide membawa barang barang pengunjung
11 . pemeriksaan waktu pulang
12 . perhatikan sampah Anda
13 . menu lengkap di Bajulmati
14 . memborong pete
15 . sampah yang terbawa arus
16 . ombak pantai Gatra
17 . rawa yang cantik dalam perjalanan menuju 3 warna
18 . kehijauan di pantai Gatra
19 . rindang
( writing and photos by : Titiek Hariati , 3 warna beach , july 2017 )
01. 3 warna
02 . daun pupus dipantai Gatra
03 . prasasti
04 . pasir Gatra
05 . mangrove
06 . 3 warna
07 . pemeriksaan barang bawaan di pos I
08 . pangkalan ojek menuju Clungup
09 . jalanan yang lumayan tidak rata
10 . guide membawa barang barang pengunjung
11 . pemeriksaan waktu pulang
12 . perhatikan sampah Anda
13 . menu lengkap di Bajulmati
14 . memborong pete
15 . sampah yang terbawa arus
16 . ombak pantai Gatra
17 . rawa yang cantik dalam perjalanan menuju 3 warna
18 . kehijauan di pantai Gatra
19 . rindang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar