.. " Musium Singhasari Yang Merana .. " ..
diresmikan hampir setahun yang lalu oleh bupati Malang ,
musium yang mestinya bisa jadi kebanggaan warga Malang Raya ini ternyata belum dapat
dibanggakan kecuali bangunannya yang sudah rampung meski banyak yang
masih harus ditambah atau perbaiki kedepannya .
disebuah siang saya harus othek othek pagernya karena tampak sepi ,
dan bapak Setyawan yang siang itu kebetulan bertugas disana ,
menjadi " guide " saya sebagai satu2nya pengunjung .
harapan untuk melihat bermacam peninggalan kejayaan jaman Singhasari seketika
luntur karena ternyata baru ada 8 / delapan patung saja didalamnya plus poster gede gede
dibeberapa bagian dindingnya yang berisi informasi dan sejarah .
" iya , memang masih dalam taraf pengerjaan dan persiapan memindahkannya kesini "
jelas bapak Setya dan lanjutnya
" juga beberapa bagian bangunan masih ada kebocoran sehingga harus diperbaiki dulu .
mungkin jangka pengerjaannya yang dulu memang terbatas ,
sehingga kurang sempurna " .
musium ini terdiri dari 3 bagian bangunan , yaitu pendopo yang berukir khas Jawa disebelah depan ,
anggun karena terbuat dari sepenuhnya kayu berukir . lalu dua bangunan lain adalah ruang
pamer musium dan ruang staf musium .
musium ini terletak sekitar 3 - 4 km dari jalan raya Singosari arah Malang Surabaya . yang dari
Malang arah Surabaya bisa masuk melalui gerbang besar Singosari disebelah kiri jalan , tepatnya adalah Jalan Klampok ,
seterusnya lurus saja dan di akhir jalan yang sedikit menanjak inilah letak musium Singhasari .
jalan masuknya cantik sebab ada komplek perumahan Singhasari Residence yang seolah
kita masuk disebuah perumahan elite .
tetapi ternyata saya tidak melihat seperti apa yang saya bayangkan ,
mungkin musium ini sengaja dilokasikan disitu justru untuk mempromosikan perumahannya ?
akhirnya terjadi obrolan panjang lebar dengan pak Setya sebab tidak banyak benda benda bersejarah
yang bisa saya lihat dan obrolan berkisar seputar
" bagaimana memasyarakatkan musium terutama dikalangan remaja dan anak anak yang umumnya
lebih tertarik pada cafe cafe atau mall " untuk " jalan jalan " .
dari pengamatan sepintas ketika saya " berpetualang " di musium musium diluar tanah air ,
mungkin ada beberapa ide menarik yang bisa di adopsi untuk di musium Singhasari ini antara lain :
01 . sejarah dari benda arkeologi tertentu terutama yang merupakan ikon dari sebuah bangsa atau
negara , ditampilkan secara digital dengan narasi menarik sehingga pengunjung serasa
menyaksikan sebuah film digedung bioskop nan gelap dengan
tata musik dan lighting yang juga keren !
02 . musium tidak harus terang benderang tetapi di ruang2 tertentu meski siang hari dibuat temaram
dengan pengaturan rak rak berkaca yang anti lembab dan lighting yang bagus sehingga lebih
mengesankan untuk peninggalan2 bersejarah tertentu ,
misal patung patung asli ( bukan replika ) dari Ken Dedes dll .
03 . ada toko souvenir musium yang khusus hanya menjual souvenir yang berkaitan dengan apa yang
dipamerkan di museum misal : gantungan kunci ber desain candi Singhasari ,
T Shirt bergambar Ganesha dll plus buku buku sejarah kerajaan Singhasari .
aturan disini harus tegas yaitu tidak ada barang barang lain yang tidak berkaitan dengan isi musium .
misal ada yang menjual celana jins dll , ini sangat Tidak Diperbolehkan !
04 . adanya semacam Rest Area meski kecil yang bisa menampung beberapa pengunjung yang ingin
istirahat dengan menikmati camilan ringan atau produk2 mamin dan alam khas Singosari saja !
( jangan lalu disini ada burger dll yang bukan khas Singosari! ) .
05 . ada tempat sholat dan toilet.
06 . apabila diadakan karcis masuk , hendaknya ini sudah termasuk ongkos parkir
sehingga pengunjung tidak dipusingkan oleh beberapa pos pungutan seperti yang masih banyak
terjadi di tempat2 wisata di malang selatan . dan bila digratiskan ,
musium masih mendapatkan pemasukan dari rest area dan toko souvenir .
07 . untuk grup2 atau rombongan sekolah dll musium menyediakan tenaga guide gratis .
08 . musium harus memiliki Agenda Tahunan dimana setiap bulannya
dimunculkan event event menarik , misalnya
untuk Januari ada pementasan drama " Ken Arok " dan pemutaran film tentang Singhasari .
lalu Pebruari ada seminar tentang " Singhasari dulu dan sekarang " oleh
budayawan2 lokal . dst dst .
ini penting sebab musium bukan sekedar pameran benda mati tetapi SPIRIT yang diusung dibalik
benda benda bersejarah inilah yang harus tetap dilestarikan !
sebagai seorang warga Malang dan rakyat biasa ,
saya memang menyayangkan bahwa musium ini " kurang sentuhan " sehingga
melihatnya seolah " tersia sia " padahal potensinya cukup menjanjikan sebagai sebuah
sumber informasi sekaligus inspirasi bagi generasi muda kita khususnya .
tentu bapak bupati juga tidak bermaksud meresmikan gedung melompong saja ,
dan siapapun yang bertanggung jawab nantinya ,
harusnya mampu untuk mengisi RUH dari musium ini sebagi salah satu ikon budaya dan
kearifan lokal kita bersama yang bahkan bisa membuat decak kagum
dari bangsa bangsa lain , semoga !
( th )
catatan : terima kasih kepada bapak Setyawan atas waktu dan kesediaannya
untuk menjadi guide saya .
( photos by : TH , Musium Singhasari , Malang , January 2017 )
01 . jalan masuk
02 . joglo
03 . sang mahesa
04 . papan nama
05 . ganesha , replika
06 . dinding informasi
07 . singhasari residence
08 . atap joglo
09 . tampak luar
02 .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar