Selasa, 07 Juli 2009

SURAMADU part II:







Tgl. 07 Juli  2009 pagi hari, setelah selesai acara seremonial di Kanwil Dep. Hukum dan HAM Jl. Kayoon Surabaya yang selesai pada sekitar jam 12.00 , rombongan kecil keluarga kami bergerak kearah Suramadu sebagai ' syukuran ' kecil.
Ya, upacara tadi adalah seremonial pelepasan WNA anak anak saya setelah 21 tahun memegang paspor EURO nya. Sayangnya Indonesia tidak mengenal dwi kewargaan negara sehingga harus memilih salah satu, dan tentu saja mereka memilih menjadi WNI ( saja ! ). Salah satu cuplikan upacara tadi adalah kewajiban anak anak saya menghafal Panca Sila serta menyanyikan Indonesia Raya dan Padamu Negeri. Saya pastinya tidak melewatkan upacara sekali seumur hidup ini dalam jepretan, dan mari membahas lagi Suramadu part II ini hehe ...

Perjalanan dari Kayoon ke Suramadu ternyata tidak macet seperti perkiraan semula dan berbeda dengan kunjungan I, kali ini saya melihat penjagaan polisi lebih ketat. Ini melegakan sebab dengan begitu keamanan jembatan juga lebih terjamin dari tangan tangan jahil seperti hilangnya kabel, mur mur jembatan, dll yang vital dan membahayakan keselamatan orang banyak.

Polisi terkesannya ' misterius ' sebab pada kasus kasus pemakaian bahu jalan terkiri yang dilarang, atau berfoto ditengah jembatan dan mobil berhenti ditengah jembatan, seringkali kemunculannya mendadak. Saat itu ada dua kasus pengejaran polisi, sebuah truk yang terlihat melebihi tonase dan satu mobil keluarga yang berfoto ditengah jembatan.

Dibagian Madura nya, terlihat dikiri kanan jalan menuju Bangkalan adalah warung warung yang terkesan kumuh karena atap atap plastik beraneka warna serta warung atau kedai yang tidak beraturan . Ini sangat disayangkan mengingat kemegahan jembatan ini seolah berkurang oleh penampilan yang tidak rapih dari para penjual makanan dan souvenir ini.

Semoga segera mendapat perhatian dari yang berwenang agar kehadiran para penjual ini bisa menambah keindahan Suramadu melalui penataan dari warung warung maupun jasa jasa lainnya yang nantinya akan bermunculan. Sebagaimana "tradisi" PKL biasanya kalau tidak ada ketegasan dari pihak yang berwenang, maka secara perlahan tapi pasti mereka akan mengubah bangunannya menjadi semi permanen dan akhirnya permanen.

Sangat diyakini bahwa sebuah master design sudah dipersiapkan untuk nantinya mengubah perwajahan area di ujung ujung jembatan ini menjadi sebuah kawasan wisata yang tertata rapih dan solid, tetapi siapa dan kapan serta bagaimana, belumlah jelas.

Maka daripada kawasan ini perlahan lahan akan semakin padat dan kumuh, ada baiknya mulai sekarang dipersiapkan sesuatunya, bila perlu diadakan dialog dengan para pedagang makanan, souvenir dan jasa yang mulai memadati kawasan ujung ujung jembatan disisi Madura dan juga Surabaya ,agar ber sama sama dapat membangun sebuah kesadaran akan arti penting sebuah keindahan disamping tujuan bisnisnya.

Suramadu  ... semoga langit diatasmu tetap biru!

( Photo by : Titiek Hariati )

Tidak ada komentar: