.. " BUKBER , Tradisi atau Wajib Hadir ? " ..
Ramadhan baru berjalan hari ke 3 saya sudah menerima undangan 3 Bukber . Bingung . Ke 3 nya cukup akrab dengan saya meski bukan perseorangan tapi merupakan grup atau kelompok atau komunitas . Masalahnya , jam Bukber adalah bertepatan dengan jam sholat maghrib .
Apalagi kalau Bukbernya disebuah Resto , sudah pasti harus datang lebih awal untuk pesandan mengantri ataupun berbetuk prasmanan dengan lebih dulu say hello mengobrol berbasa basi sebelum jam berbuka tiba .
Maghrib memiliki jam terpendek untuk melakukan sholat ,
beda dengan Isya .Tetapi setelah Isya adalah saat
untuk Tarawih. Maka disetiap undangan Bukber
saya harus " survey " terlebih dulu apakah tempat Bukber
tersebut minimal memiliki Mushola atau ruang
untuk sholat atau dekat dengan masjid ini
yang paling ideal .
Jika keduanya tidak ada , maka bisa dipastikan saya
harus absen dengan mencari alasan tertentu karena bulan Ramadhan hanya hadir hampir setahun sekali yang tentu
sangat sayang jika sholat maghribnya jika
harus dikorbankan untuk Bukber !
Tetapi saya harus menyimpan " rahasia " ini dalam hati,
karena tidak hadir Bukber dengan alasan tidak adanya
mushola di tempat Bukber ataupun jauh dari masjid
sungguh tidaklah bijak !
Dan pilihan Bukber yang paling afdol memang adalah
di masjid karena sudah pasti tidak ada halangan
untuk sholat magribnya .
Segunung keistimewaan Ramadhan memang tidak dapat dipertaruhkan dengan kegiatan kegiatan yang " menjauhkan " kita dari kewajiban yang tak dapat diganti dengan
hari atau bulan lain diluar Ramadhan
karena disetiap kehadiran Ramadhan senantiasa disertai
oleh pertanyaan abadi :
" Apakah Ramadhan berikutnya aku
masih diberiNYA masa ? " .
( Titiek Hariati , 04.03.25 )
gambar dari google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar