.. " First Dates , Setuju Atau Tidak ? " ..
salah satu acara TV yang lumayan saya
suka ( meski tak rutin nontonnya
karena sering ketinggalan hari dan jamnya )
adalah First Dates .
singkatnya , disebuah restaurant di
Amerika diadakan sebuah serial
Reality Show tentang
kencan buta dari orang orang yang ingin
mempunyai teman , sahabat
atau pacar . sebetulnya aslinya ini adalah
acara TV di Inggris ( 2017 ) bahkan Canada
telah jauh sebelumnya , yang
kemudian diekspor ke Amerika .
mendaftar dengan memberikan
data2 pribadinya serta gambaran
calon teman atau pacar yang diinginkannya .
misalnya : usia , tinggi badan ,
profesi , hobi dll secara singkat
dan jelas . selanjutnya , menjadi tugas produser
untuk mencarikan kecocokan bagi
keduanya dan dibutuhkan kejelian untuk
memasangkan dua orang asing yang
sama sekali belum pernah saling mengenal .
menyaksikan bagaimana reaksi awal
ketika keduanya bertemu ,
sebab tidak selalu chemistry muncul
pada pandangan pertama !
banyak adegan lucu lucu , dan
jangan kaget kalau disana usia 80 bahkan
90 ( ! ) masih ada yang ikut acara ini !
pasti seru sebab dengan berkurangnya
penglihatan atau pendengaran maka
terjadilah kelucuan2 yang
" mengharukan " hehehe ..
mungkin di Jawa orang akan berkomentar :
" Lha laopo se wong wes mambu lemah
kok isih nggolek konco kencan ,
ate gendheng ta ? "
( terjemahan bebas :
" Untuk apa sih , sudah tua dan bau tanah
kok masih mencari
teman kencan , apa sudah gila ?? " ) .
memang ini matter of culture .
tidak serumah bahkan tidak sekota ,
dan mereka juga sudah menjanda atau menduda ,
ataupun meski sekota tetapi semua sudah
disibukkan kehidupan masing masing2
maka pencarian teman kencan
untuk selanjutnya menjadi sahabat
bahkan lebih , adalah sesuatu hal yang biasa .
bahkan dapat dipahami sebagai suatu
kebutuhan yang manusiawi .
pada kebutuhan untuk sharing tentang
hal hal keseharian yang sederhana ,
ataupun teman jalan pagi
atau sesekali duduk ngopi dan
bertukar kisah atau malam hari ,
punya teman nonton TV atau teman
kerumah ibadah dll .
kalau di kalangan bangsa timur seperti
halnya kita , para lansia umumnya tinggal bersama
anaknya atau berdekatan rumahnya .
di barat memang sedikit berbeda .
mereka saling menghargai privasi masing2
dan sangat jarang ditemukan orang tua
lanjut usia yang serumah
dengan anak cucunya ,
sehingga rasa kesepian bagi lansia yang
sudah sendiri ( janda atau duda ) lebih terasa.
maka program sejenis First Dates menjadi
salah satu pilihan untuk mendapatkan
teman bahkan
mungkin jodoh jika berkelanjutan .
motiv ikut FD ini juga tak jauh beda .
umumnya mereka mencari pertemanan
atau juga pacar jika cocok .
umumnya kesibukan bekerjalah yang
mendorongmereka ikut FD karena tidak
berkesempatan melakukan kencan
disamping alasan kegagalan2 masa lalunya
yang traumatis dll .
kencan buta ini tidak selalu sukses .
diakhir kencan , keduanya harus menjawab
pertanyaan produser apakah
masih ingin bertemu lagi atau tidak ?
jawaban antara " ya " dan " tidak "
terkadang " tragis " karena salah satu pihak
harus kecewa saat teman kencannya ternyata
tak seperti yang diharapkan alias
tidak menginginkan untuk bertemu lagi .
juga kekurangan2 individu nya misal
dari karakternya , kepribadiannya bahkan fisiknya
secara terus terang
diutarakan diakhir acara misalnya :
15 an cm lagi lah ,
*sayangnya ia suka nerocos kalau bicara
dan tertawanya keras ,
* wah .. dia bukan tipe saya ,
* ups .. dia terlalu tua untuk saya ,
*saya rasa sebagai teman tak mengapa
tapi tak lebih ,
* aduh sayang dia tak ingin melanjutkan
kencan ini padahal saya suka sama dia ,
* okay lah sebagai teman saja dulu
dan nanti kita lihat
bagaimana kedepannya ,
*wow .. kami ternyata sangat cocok
satu sama lain dan pasti kencan ini
akan berlanjut ,
( dll dll ... )
adegan2 lucu pun sering terjadi biasanya
ketika kencan buta ini
berebut membayar makan malam mereka
dan berakhir dengan 50:50 atau
dengan terus terang
si pria minta supaya mereka
membayar separo separo .
juga saat makan malam
dengan selera pilihan menu yang berbeda
terjadi kelucuan2 seputar cara makan
yang tidak selalu pas.
misal si pria ternyatapernah tidak tahu
bagaimana cara makan kepiting atau tiram dll .
seusai kencan ini , diluar restoran selalu
terjadi adegan yang hampir sama yaitu
munculnya beberapa kemungkinan :
01 ) keduanya akan meneruskan
kencannya di cafe lain , atau :
02 ) berpisah disitu saja untuk tidak
bertemu lagi , atau
03 ) kadang sekedar ber jalan jalan
bersama untuk melanjutkan
obrolannya yang tadi belum selesai ..
acara ini ? manusia sebagai mahluk sosial
sudah pasti tidak nyaman dalam
kesendirian nya .
siapapun manusia lain dalam hidupnya ,
ia ( pasti ) membutuhkannya .
bisa pasangannya , orang tuanya , anak
atau cucunya , tetangganya , teman nya ,
dll . dan jika tidak ditemukan siapapun disana ,
maka ( umumnya ) ada kecenderungan untuk
" melarikannya " pada hal hal yang bisa
membuatnya " lupa " meski semu ,
misal dengan menjadi " mania makan " ,
alkoholic ( terutama di negara2 barat ) ,
bahkan narkoba dll yang negatif .
kesulitan mereka menemukan seseorang
yang pas agaknya mendorongnya
mengikuti program2 semacam FD ini
dengan harapan produser akan
membantunya mencarikan yang sesuai
dengan kebutuhannya tanpa ia
harus bersusah payah mencarinya sendiri !
pertanyaan lain yang menggelitik
adalah " apakah FD ini cocok untuk
ditrapkan di sini , di Indonesia misalnya ? " .
ya dan tidak .
" ya " , adalah untuk mereka yang
berpandangan bebas tanpa terikat dengan
norma norma tertentu terutama
keyakinan nya .
mereka berpandangan bahwa FD tak jauh
beda dengan pergaulan normal sehari hari
dimana peluang bertemu dan
berkenalan dengan " orang asing "
dapat terjadi tiap saat dalam pergaulan
manapun dan kapanpun ,
yang bedanya ini tidak diatur .
adapun yang tidak setuju dengan FD ,
juga dapat dipahami bahwa nilai nilai
religiusnya bertentangan dengan tujuan FD .
naa .. kira kira pembaca memilih
yang mana ? bukankah saat ini juga sudah
banyak ditemukan biro biro jodoh
yang menawarkan jasa untuk mereka
yang kesulitan menemukan calon pasangan
atau sekedar pertemanan dikesehariannya ?
ritme hidup terutama di kota2 besar telah
merampas peluang manusia untuk
menemukan teman ataupun calon pasangan
yang sesuai dengan
kebutuhannya .
teman kantor rata rata juga sudah menikah
ataupun teman diluar kantor yang sulit
didapat karena keterbatasan
waktu dan kesempatan .
bagaimanapun , saya melihat bahwa
program semacam FD ini
masih " lebih aman " dibanding
yang ditawarkan berbagai applikasi
sejenis pertemanan online yang seringkali
berakhir tragis karena setelah
Jumpa Darat
ternyata tidak sesuai dengan yang tertera
di sosmed . bukan saja fisiknya ,
juga latar belakang dan motivnya yang
ternyata adalah penipuan bahkan
psikopat sebagaimana sering kita
saksikan di program2 kriminal di TV luar .
memang banyak juga yang berkomentar
bahwa program FD ini buatan alias tidak asli ,
atau rekayasa , tetapi yang kita ingin bicarakan
memang bukan kepalsuan atau
keasliannya melainkan idenya untuk
menjajagi peluang menemukan pasangan
yang sesuai , dengan meminimalisir
penipuan foto , wajah , latar belakang dll
karena ada pihak "penyaring data "
sebelum mereka dipertemukan
( meskipun sekali lagi , inipun masih bisa
dimanipulasi oleh peserta )
teknologi mengubah cara bergaul manusia
dan teknologi sekaligus menjadi
gantungan kebutuhan hidup manusia ,
suka atau tidak , tak ada pilihan .
01 ) berusaha untuk menyisakan waktu disela
kesibukan untuk mencari pergaulan
pertemanan yang " normal " atau
02 ) tenggelam
dalam kesibukan yang tak ada jedanya
yang akhirnya merampas peluang bergaul
secara " normal " .
sungguh pilihan ada ditangan pembaca ..
( Titiek Hariati , Malang , 30 .07 .21 )
gambar2 diambil dari google .