pada tahun2 lampau , Jurang Toleh ,
sebuah danau dengan panorama cantik
di desa Jatimulyo , Kepanjen ,
Malang Selatan ,
pernah menjadi salah satu primadona
pariwisata Malang Raya .
berawal dari area tambak ikan penduduk
lokal , danau yang berlatar belakang
perbukitan ayu ini kemudian dikelola
Karang Taruna setempat menjadi
sebuah daerah tujuan wisata yang menarik .
sayang seribu sayang , karena adanya perselisihan
paham dengan
patner pengelolanya maka
Jurang Toleh ditinggalkan merana
begtu saja tanpa ada kepedulian ..
dan disaat pandemi seperti ini dimana
saya harus menghindari kerumunan maupun
tempat tempat yang berpotensi
menjadi pusat penyebaran covid 19 ,
saya tiba2 saja ingin menjenguk
Jurang Toleh yang konon sudah diabaikan ..
35km selatan Malang dan sekitar
40 menit saya butuhkan untuk sampai
di Jurang Toleh , sayapun kemarin
dulu tiba disana dalam benak penuh
tanda tanya " seperti apa "
perwajahannya saat ini .
parkir disebuah lapangan kecil yang
tidak terawat, saya disambut oleh
tumpukan sampah yang berserak
dihampir setiap area disitu .
jalan setapak di " hutan " mini nya
serta area untuk bersantai , nongkrong
atau cangkruk ataupun peralatan
untuk wisata air nya dan
jembatan jembatan mini serta
perahu perahu tampak dalam keadaan
rusak dan disana sini sampah menutupinya ..
saya turun kebawah menuju
tepi danau dan didepan mata saya
terhampar panorama cantik
Jurang Toleh dimana danaunya
dilatar belakangi perbukitan yang cantik !
disebagiannya , juga saya melihat
sekitar 4-5 orang sedang asyik memancing
didanau .. saya juga berjalan diarea
hutan bambunya yang lebat dan
terkesan mistis karena suara pergesekan
bambu2nya yang sedikit " seram "
meski hari terang benderang ..
tidak nampak ada pengunjung maupun
penduduk lokal kecuali beberapa
yang sedang ada ditambak ikan serta
memancing ikan ..
sunyinya sang ayu Jurang Toleh ini
seolah menyuarakan tangisnya
yang terabaikan dan tidak terawat..
saya jeprat jepret sepuasnya sambil
dalam hati menyesali mengapa
Pemkab Malang tega membiarkan sang
primadona ini terlantar ..
tidakkah sebuah perselisihan paham
dapat dijembatani untuk
sebuah solusi agar manfaat Jurang Toleh
dapat kembali dinikmati oleh
masyarakat disekitarnya ?
saya tinggalkan ayunya Jurang Toleh
sambil beberapa kali masih menoleh
kebelakang untuk menikmatinya
dari kejauhan dengan rasa sedih ..
andai saja perselisihan yang ada
dapat menemu solusi..
( Writing & Photos :
Titiek Hariati , Malang , 26 . 08 . 20 )
keterangan foto :
01 . Ayunya Jurang Toleh yang terabai .. ( 01 )
02 . Ayunya Jurang Toleh yang terabai .. ( 02 )
03 . Beberapa penduduk lokal memancing ditepi danau
04 . Gubug tua tempat mancing
05 . Perahu2 yang kurang terawat ..
06 . Meski sepi saya tetap patuhi protokol
07 . Bekas2 tambak yang tersisa
08 . Bebek Air yang merana ..
09 . Ayunya Jurang toleh yang terabai .. ( 03 )
10 . Sebagian area yang tak terurus
11 . Saya ditepi hutan bambu
12 . Ayunya Jurang Toleh yang terabai .. ( 04 )
13 . Papan informasi asuransi kecelakaan dll
14 . Hutan bambu yang " mistis " ..
15 . Ayunya Jurang Toleh yang terabai .. ( 05 )
16 . Ayunya Jurang Toleh yang terabai .. ( 06 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar