.. " Apa Harus Ikut
Acara Married At 1st Sight ? " ..
( 01 )
( 01 )
beberapa kerabat dan teman dekat ,
memiliki " masalah " dengan putra putrinya yang
dianggap sudah " cukup tua " untuk menikah
tetapi belum sampai ditahap itu .
memiliki " masalah " dengan putra putrinya yang
dianggap sudah " cukup tua " untuk menikah
tetapi belum sampai ditahap itu .
alasannya beragam .
pertama dan yang paling umum yaitu
belum menemukan pasangan yang pas atau sreg .
belum menemukan pasangan yang pas atau sreg .
kedua , sudah menemukan tetapi " ada ada saja "
faktor yang menghalangi kearah pernikahan .
faktor yang menghalangi kearah pernikahan .
ketiga , karena trauma trauma tertentu ,
sengaja menutup diri dalam pergaulan dengan lawan jenis . keempat , saking flamboyannya dalam bergaul
sampai sampai bingung menentukan pasangan yang
sreg karena merangkap 2-4 pacar ternyata
tidak membantu untuk memutuskan pilihan .
kelima , percaya bahwa jodoh ditanganNYA jadi
tidak perlu " ngoyo " mencari .
keenam , merasa Belum Siap Mental dan Material .
naa , saya tidak perlu menjabarkan satu persatu nya
tetapi saya coba rangkum kelimanya dalam
satu kalimat umum yaitu :
" kesulitan memasuki tahap pernikahan " !
maka beberapa diantara mereka ini pernah bertanya
pada saya kira kira ringkasannya adalah
" Apakah Saya Perlu Mencoba Program
Married At First Sight ? " ..
bagi yang pernah atau sering nonton program
MAFS ini , mungkin pernah menyaksikan berbagai
problematik yang muncul dalam program ini .
inti dari prgram ini adalah
" Program Yang Mengusahakan Para Lajang
Yang Kesulitan Menemukan Pasangan tetapi
Punya Keberanian Mental Fisik Moril Materiil
Untuk Langsung Menikah Dengan Orang
Yang Sama Sekali Tidak Pernah Dikenalnya
dan Pertemuan Pertamanya Sekaligus Akan
Merupakan Momen Pernikahannya ! "
. nekad ? mungkin .
sudah lelah mencari sendiri ? mungkin .
tidak bisa menemukan belahan hati dengan
upaya sendiri ? mungkin.
percaya takdir ? mungkin .
siap beresiko ? mungkin .
gila ? juga bisa saja mungkin .
lepas dari alasan mereka mengikuti program
Nikah Kilat ini , yang pasti ini bukan sembarangan
dipasangkan begitu saja . program yang diawaki
oleh para ahli ini memiliki tabungan data
para pendaftar jodoh dan mereka menelitinya
secara detil untuk memasangkan para lajang ini
sesuai dengan permintaan atau harapan
kliennya tetapi juga akan dibantu pertimbangan2 dari
para ahli ini . ada Psikologist , ada Sosiologist ,
ada Konsultan Perkawinan , dll yang menjodohkan
mereka diatas kertas untuk kemudian
dipertemukan didunia nyata secara langsung
pada saat pernikahan ! mengamati program ini ,
yang pertama menayangkannya adalah Danish
TV 2013 yang kemudian disusul oleh US TV
pada 2014 dengan eksperimen pada 3
pasangan lajang .
selanjutnya TVAustralia juga membuat program ini .
mudah dibayangkan bagaimana cemas dan
berdebarnya ketika keduanya dipertemukan pertama
kali dan langsung didepan petugas yang akan
menikahkannya , pasti 1001 rasa berkecamuk .
" cantikkah ia ? " .. " tampankah calon suamiku ? " .. "
bagaimana andai ia tak sesuai dengan harapanku ? "
.. " apakah keluargaku juga dapat
menerima ia sebagai pasanganku ? " dst dst .
segala keberanian yang sudah dikumpulkan saat
mendaftar sebagai peserta MAFS , mendadak
buyar dan hancur saat saat akan bertemu
dan dinikahkan . ketakutan pada kwalitas calonnya
lebih menghantui daripada nyali saat mendaftar .
minggu2 pertama sebagai suami isteri ,
dipenuhi kecanggungan sebagai dua orang asing
yang tiba2 seranjang dan seatap .
berbagai konflik muncul dan mereka masih diberikan
pilihan antara Melanjutkan Pernikahan
atau Menghentikan alias bercerai !
tetapi memang tidak serta merta bercerai bila ternyata
timbul ketidak sesuaian , sebab para ahli ini akan
turun tangan untuk memberikan dukungan ,
nasehat , saran , dll agar pasangan ini terus
mencoba untuk saling bersesuaian dalam banyak hal .
sekedar gambaran , di Amerika ketika program ini
memasuki sesinya yang ke 5 ,
dari 15 pasangan yang ikut didalamnya ,
tercatat ada 3/ tiga pasangan yang bertahan hingga
saat ini . kerentanan umumnya timbul ketika
pasangan2 tersebut sudah diluar kontrak
dari acara MAFS dimana para ahli sudah tidak lagi
campur tangan alias para peserta sudah betul2
hidup didunia nyata .
maka ketika saya ditanya oleh dua orang yang
saya sebutkan diatas tentang keinginan untuk
mencoba program MAFS karena percaya
bahwa jodoh bisa datang dari arah dan cara apapun ,
saya tidak buru2 menjawab .
tentu si penanya adalah mereka yang sudah
berpandangan " terbuka " mengenai hakekat sebuah
pernikahan sehingga saya tidak mau menghakimi
siapapun sebagai yang
" merasa modern atau bahkan kebablas " !
saya hanya sedikit memberi gambaran tentang
hakekat pernikahan berdasar pengalaman pribadi
sehingga saya tidak asal asalan " menasehati " .
dan maaf , saya suka dalam bentuk dialog sbb :
tetapi saya coba rangkum kelimanya dalam
satu kalimat umum yaitu :
" kesulitan memasuki tahap pernikahan " !
maka beberapa diantara mereka ini pernah bertanya
pada saya kira kira ringkasannya adalah
" Apakah Saya Perlu Mencoba Program
Married At First Sight ? " ..
bagi yang pernah atau sering nonton program
MAFS ini , mungkin pernah menyaksikan berbagai
problematik yang muncul dalam program ini .
inti dari prgram ini adalah
" Program Yang Mengusahakan Para Lajang
Yang Kesulitan Menemukan Pasangan tetapi
Punya Keberanian Mental Fisik Moril Materiil
Untuk Langsung Menikah Dengan Orang
Yang Sama Sekali Tidak Pernah Dikenalnya
dan Pertemuan Pertamanya Sekaligus Akan
Merupakan Momen Pernikahannya ! "
. nekad ? mungkin .
sudah lelah mencari sendiri ? mungkin .
tidak bisa menemukan belahan hati dengan
upaya sendiri ? mungkin.
percaya takdir ? mungkin .
siap beresiko ? mungkin .
gila ? juga bisa saja mungkin .
lepas dari alasan mereka mengikuti program
Nikah Kilat ini , yang pasti ini bukan sembarangan
dipasangkan begitu saja . program yang diawaki
oleh para ahli ini memiliki tabungan data
para pendaftar jodoh dan mereka menelitinya
secara detil untuk memasangkan para lajang ini
sesuai dengan permintaan atau harapan
kliennya tetapi juga akan dibantu pertimbangan2 dari
para ahli ini . ada Psikologist , ada Sosiologist ,
ada Konsultan Perkawinan , dll yang menjodohkan
mereka diatas kertas untuk kemudian
dipertemukan didunia nyata secara langsung
pada saat pernikahan ! mengamati program ini ,
yang pertama menayangkannya adalah Danish
TV 2013 yang kemudian disusul oleh US TV
pada 2014 dengan eksperimen pada 3
pasangan lajang .
selanjutnya TVAustralia juga membuat program ini .
mudah dibayangkan bagaimana cemas dan
berdebarnya ketika keduanya dipertemukan pertama
kali dan langsung didepan petugas yang akan
menikahkannya , pasti 1001 rasa berkecamuk .
" cantikkah ia ? " .. " tampankah calon suamiku ? " .. "
bagaimana andai ia tak sesuai dengan harapanku ? "
.. " apakah keluargaku juga dapat
menerima ia sebagai pasanganku ? " dst dst .
segala keberanian yang sudah dikumpulkan saat
mendaftar sebagai peserta MAFS , mendadak
buyar dan hancur saat saat akan bertemu
dan dinikahkan . ketakutan pada kwalitas calonnya
lebih menghantui daripada nyali saat mendaftar .
minggu2 pertama sebagai suami isteri ,
dipenuhi kecanggungan sebagai dua orang asing
yang tiba2 seranjang dan seatap .
berbagai konflik muncul dan mereka masih diberikan
pilihan antara Melanjutkan Pernikahan
atau Menghentikan alias bercerai !
tetapi memang tidak serta merta bercerai bila ternyata
timbul ketidak sesuaian , sebab para ahli ini akan
turun tangan untuk memberikan dukungan ,
nasehat , saran , dll agar pasangan ini terus
mencoba untuk saling bersesuaian dalam banyak hal .
sekedar gambaran , di Amerika ketika program ini
memasuki sesinya yang ke 5 ,
dari 15 pasangan yang ikut didalamnya ,
tercatat ada 3/ tiga pasangan yang bertahan hingga
saat ini . kerentanan umumnya timbul ketika
pasangan2 tersebut sudah diluar kontrak
dari acara MAFS dimana para ahli sudah tidak lagi
campur tangan alias para peserta sudah betul2
hidup didunia nyata .
maka ketika saya ditanya oleh dua orang yang
saya sebutkan diatas tentang keinginan untuk
mencoba program MAFS karena percaya
bahwa jodoh bisa datang dari arah dan cara apapun ,
saya tidak buru2 menjawab .
tentu si penanya adalah mereka yang sudah
berpandangan " terbuka " mengenai hakekat sebuah
pernikahan sehingga saya tidak mau menghakimi
siapapun sebagai yang
" merasa modern atau bahkan kebablas " !
saya hanya sedikit memberi gambaran tentang
hakekat pernikahan berdasar pengalaman pribadi
sehingga saya tidak asal asalan " menasehati " .
dan maaf , saya suka dalam bentuk dialog sbb :
( C / curhat ) : daripada repot ini itu ,
gimana kalau ikut saja program MAFS ?
tokh sama sama resikonya ,
meski pacaran lama
ya belum tentu langgeng nikahnya dan
sebaliknya ,
tanpa pacaranpun banyak yang bisa langgeng .
gimana kalau ikut saja program MAFS ?
tokh sama sama resikonya ,
meski pacaran lama
ya belum tentu langgeng nikahnya dan
sebaliknya ,
tanpa pacaranpun banyak yang bisa langgeng .
( S / saya ) : tidak salah .
hanya ada sedikit perbedaan kita dengan mereka ,
masalah budaya . di kita , pernikahan itu
adalah pernikahan keluarga,
bukan hanyadua orang yang menikah .
maka , tidak bisa serta merta hanya melibatkan
mereka berdua . biasanya keluarga turut
memberikan pertimbangan meskipun
keputusan tidak selalu ditangan keluarga sepenuhnya .
kedua , pernikahan diawali dengan sebuah Niat
bersama untuk membangun sebuah keluarga
dengan dasar keimanan yang baik agar
kelak memiliki generasi penerus yang juga baik .
hanya ada sedikit perbedaan kita dengan mereka ,
masalah budaya . di kita , pernikahan itu
adalah pernikahan keluarga,
bukan hanyadua orang yang menikah .
maka , tidak bisa serta merta hanya melibatkan
mereka berdua . biasanya keluarga turut
memberikan pertimbangan meskipun
keputusan tidak selalu ditangan keluarga sepenuhnya .
kedua , pernikahan diawali dengan sebuah Niat
bersama untuk membangun sebuah keluarga
dengan dasar keimanan yang baik agar
kelak memiliki generasi penerus yang juga baik .
( C ) : waa, kalau keluarga ngga setuju , batal donk ?
( S ) : tidak serta merta , tetapi keluarga juga
berhak beropini sebab mereka pasti
tidak ingin anak2nya gagal dalam rumah tangganya
yang disebabkan oleh ketidak selarasan kedua pihak .
misal :
calon besan ternyata seorang pelaku kejahatan ,
tentu akan disarankan agar dipertimbangkan .
berhak beropini sebab mereka pasti
tidak ingin anak2nya gagal dalam rumah tangganya
yang disebabkan oleh ketidak selarasan kedua pihak .
misal :
calon besan ternyata seorang pelaku kejahatan ,
tentu akan disarankan agar dipertimbangkan .
( C ) : tapi yang akan menjalani kehidupan kan
yang kawin dan bukan ortunya ?
yang kawin dan bukan ortunya ?
( S ) : tidak salah ! yang namanya pertimbangan
itu adalah bisa diteruskan atau dihentikan
atau ditunda . apalagi bila masih ada pilihan ,
mengapa harus dipaksakan sesuatu
yang berpotensi masalah ?
itu adalah bisa diteruskan atau dihentikan
atau ditunda . apalagi bila masih ada pilihan ,
mengapa harus dipaksakan sesuatu
yang berpotensi masalah ?
( S ) : itu pasti ! diantara pasangan2 yang gagal , ya pasti ada juga yang ternyata cucok dan bertahan !
ini kan masalah hati , bukan masalah materi meski
materi juga menjadi salah satu pertimbangan
sebagai salah satu faktor pendukung
sebuah kesejahteraan keluarga .
ini kan masalah hati , bukan masalah materi meski
materi juga menjadi salah satu pertimbangan
sebagai salah satu faktor pendukung
sebuah kesejahteraan keluarga .
( C ) : dicoba kan ngga ada salahnya ?
( S ) : lho , mendaftar program MAFS itu jangan
untuk coba coba . bukan masalah mahalnya
pendaftaran dll , tapi tujuan ikut program itu
harus diluruskan yaitu :
Mencari Pasangan Sejati atau
Permanen dalam hidup ,
bukan Mencari Pasangan Coba Coba.
kalau untuk coba2 ya ngga perlu ikut MAFS ,
cukup kamu berteman saja untuk menjajagi
dan menemukan pilihan yang paling tepat .
program itu serius lo nikahnya ,
artinya berlandas hukum ,
jadi bukan main main seperti bayanganmu !
untuk coba coba . bukan masalah mahalnya
pendaftaran dll , tapi tujuan ikut program itu
harus diluruskan yaitu :
Mencari Pasangan Sejati atau
Permanen dalam hidup ,
bukan Mencari Pasangan Coba Coba.
kalau untuk coba2 ya ngga perlu ikut MAFS ,
cukup kamu berteman saja untuk menjajagi
dan menemukan pilihan yang paling tepat .
program itu serius lo nikahnya ,
artinya berlandas hukum ,
jadi bukan main main seperti bayanganmu !
( C ) : waduh , repot juga ya .. sebetulnya
gimana sih langkah yang musti ditempuh hingga
seseorang sampai di tahap
Saya Siap Menikah Dengannya ?
gimana sih langkah yang musti ditempuh hingga
seseorang sampai di tahap
Saya Siap Menikah Dengannya ?
( S ) : saya bukan konsultan MAFS lo ,
jadi akan sangat beda steppingnya .
jadi akan sangat beda steppingnya .
( C ) : .. ( ngakak ! ) .. iyalah !
tapi jangan ruwet2 lo ,
pusing !
tapi jangan ruwet2 lo ,
pusing !
( S ) : pertama ya tentunya PDKT pada siapa
yang kamu inginkan tapi belum pastikan .
disitu sangat perlu untuk tahu seberapa banyak
persamaan dan perbedaan kalian ,
sebab masa PDKT seringkali dipakai untuk
menyembunyikan kekurangan diri , padahal kita
perlu tahu dan sebaliknya .
jujurlah dalam masa masa ini ,
sebab kejujuran itu melegakan ,
sebab kamu tidak perlu harus selalu bersembunyi
dibalik kebohongan2 yang melelahkan !
be yourself kata orang Madura !
yang kamu inginkan tapi belum pastikan .
disitu sangat perlu untuk tahu seberapa banyak
persamaan dan perbedaan kalian ,
sebab masa PDKT seringkali dipakai untuk
menyembunyikan kekurangan diri , padahal kita
perlu tahu dan sebaliknya .
jujurlah dalam masa masa ini ,
sebab kejujuran itu melegakan ,
sebab kamu tidak perlu harus selalu bersembunyi
dibalik kebohongan2 yang melelahkan !
be yourself kata orang Madura !
( C ) : kalau ternyata banyak beda daripada
persamaannya ?
persamaannya ?
( S ) : ya itu tergantung kamu , kamu siap untuk
menerimanya sebagaimana adanya ,
atau membimbingnya , atau melepasnya !
menerimanya sebagaimana adanya ,
atau membimbingnya , atau melepasnya !
( C ) : .. sepakat ! trus ?
( S ) : kalau merasa nyaman ,
lanjut dengan pengenalan keluarga , teman atau
kerabat dekat . ini penting sebab kamu bisa lihat
chemistry yang terjalin bagaimana?
kamu dan dia masing2 punya lingkungan
pergaulan , kamu bisa melihat apakah kalian
bisa berbaur dengan yang lain atau bagaimana ?
lanjut dengan pengenalan keluarga , teman atau
kerabat dekat . ini penting sebab kamu bisa lihat
chemistry yang terjalin bagaimana?
kamu dan dia masing2 punya lingkungan
pergaulan , kamu bisa melihat apakah kalian
bisa berbaur dengan yang lain atau bagaimana ?
( C ) : nggak harus bercampur kan ?
( S ) : ya enggak , tapi minimal kamu bisa melihat
seberapa jauh dia bisa menerima kerabat/ teman2mu
meski tidak bercampur .
ini ya penting sebab sebuah perkawinan tidak lepas
dari pergaulan kedua belah kelompok .
yang lain2 seperti hobi , cara pandang atau
pikir terhadap sesuatu hal , itu juga bisa kamu
observasi untuk menjajagi level harmonisasi
yang akan kalian jalani sepanjang hidup kalian .
kalau dalam segala hal ,
yang satu ngalor yang lain ngidul ,
ya bisa kamu pertimbangkan lagi kelanjutannya ..
seberapa jauh dia bisa menerima kerabat/ teman2mu
meski tidak bercampur .
ini ya penting sebab sebuah perkawinan tidak lepas
dari pergaulan kedua belah kelompok .
yang lain2 seperti hobi , cara pandang atau
pikir terhadap sesuatu hal , itu juga bisa kamu
observasi untuk menjajagi level harmonisasi
yang akan kalian jalani sepanjang hidup kalian .
kalau dalam segala hal ,
yang satu ngalor yang lain ngidul ,
ya bisa kamu pertimbangkan lagi kelanjutannya ..
( C ) : fisik bagaimana ?
( S ) : fisik itu ya penting tapi bukan yang dominan .
ketika secara mental , spiritual maupun intelektual
kalian sudah merasa cucok ,
fisik menjadi nomor sekian , karena daya tarik
diluar fisik lebih merupakan magnet .
semenarik apapun fisik , kalau nggak klop
dalam cara pikir, pandang ataupun
mental spiritual intelektual ,
rasanya njomplang !!
ketika secara mental , spiritual maupun intelektual
kalian sudah merasa cucok ,
fisik menjadi nomor sekian , karena daya tarik
diluar fisik lebih merupakan magnet .
semenarik apapun fisik , kalau nggak klop
dalam cara pikir, pandang ataupun
mental spiritual intelektual ,
rasanya njomplang !!
( C ) : hmm .. menarik ! jadi gimana sekarang ?
( S ) : ya temukan dulu orangnya ( kami ngakak bersama )
.. trus ikuti stepping tadi , tidak perlu kamu
butuh ber tahun2 untuk itu ,
dalam bilangan haripun kamu sudah akan bisa
melihat seberapa jauh kalian bakal sesuai
dalam sebuah ikatan pernikahan ..
.. trus ikuti stepping tadi , tidak perlu kamu
butuh ber tahun2 untuk itu ,
dalam bilangan haripun kamu sudah akan bisa
melihat seberapa jauh kalian bakal sesuai
dalam sebuah ikatan pernikahan ..
( C ) : jadi , pacaran perlu ?
( S ) : pacaran jangan langsung diartikan kalian
bebas bergaul sampai ranjang ,
itu bukan pacaran , tapi maksiat ! ( dia ngakak lagi ! ) .
ini resep pacaran :
komunikasi , komunikasi , komunikasi !
sederhana saja . bagaimana kamu bisa memutuskan
untuk menikahi seseorang tanpa ada komunikasi ?
kegagalan peserta2 MAFS adalah karena
sebelum menikah mereka
Tidak Memiliki Akses Berkomunikasi !!
lha wong yang sudah beberapa tahun saja
punya akses penuh untuk saling
berkomunikasi inipun masih menunda nunda
pernikahan , lha mosok yang tidak pernah
berkomunikasi ujug ujug menikah ?
bebas bergaul sampai ranjang ,
itu bukan pacaran , tapi maksiat ! ( dia ngakak lagi ! ) .
ini resep pacaran :
komunikasi , komunikasi , komunikasi !
sederhana saja . bagaimana kamu bisa memutuskan
untuk menikahi seseorang tanpa ada komunikasi ?
kegagalan peserta2 MAFS adalah karena
sebelum menikah mereka
Tidak Memiliki Akses Berkomunikasi !!
lha wong yang sudah beberapa tahun saja
punya akses penuh untuk saling
berkomunikasi inipun masih menunda nunda
pernikahan , lha mosok yang tidak pernah
berkomunikasi ujug ujug menikah ?
( C ) : ya karena saling cinta !
( S ) : betul , setuju ! tapi cinta saja tidak cukup .
kamu harus punya ruang dan waktu untuk
bertukar wawasan agar kamu mantap dalam
keputusan untuk menghabiskan usiamu didunia
bersamanya hingga akhir hayat !
tidak perlu 10 tahun untuk menjajagi ,
seminggu pun kamu sudah akan bisa melihat ,
menilai , merasakan , seberapa kesiapan masing2
untuk saling menerima , mentolerir
dan mendukung pasangannya !
kamu harus punya ruang dan waktu untuk
bertukar wawasan agar kamu mantap dalam
keputusan untuk menghabiskan usiamu didunia
bersamanya hingga akhir hayat !
tidak perlu 10 tahun untuk menjajagi ,
seminggu pun kamu sudah akan bisa melihat ,
menilai , merasakan , seberapa kesiapan masing2
untuk saling menerima , mentolerir
dan mendukung pasangannya !
tidak mungkin tanpa saling berkomunikasi
dua manusia ujug ujug menikah ..
dua manusia ujug ujug menikah ..
( ini akan bersambung ) ..
( Titiek Hariati , 23.06.19 )
( gambar2 diambil dari google )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar