.. " Apakah Harus Ikut
Acara Married At First Sight ? " ..
( 02 )
( menyambung tulisan no 01 sbb )
( C / curhat ) : komunikasi kan bisa lewat sosmed ,
atau makan bareng , atau jalan jalan dll ?
( S / saya ) : ya sebaiknya tidak melulu lewat sosmed ,
lebih penting adalah bertatap muka
saling bicara tentang bermacam topik untuk
menjajagi kesesuaian dalam berbagai isu .
( C ) : kalau ternyata hobi atau minat
sangat kontras bagaimana ?
( S ) : hakekat pernikahan adalah Saling Melengkapi .
tidak masalah hobi atau minat sangat berbeda ,
justru bisa saling mengisi .
misal yang satu hobi traveling dan yang lain
lebih suka memasak atau berkebun dirumah .
sesekali mereka traveling bisa bersama
dengan membawa masakan dari rumah sendiri ,
atau sesekali berkebun bersama ?
( C ) : kalau sama sama sibuk bagaimana ?
( S ) : tidak masalah kalau itu memang
menjadi tuntutan keadaan .
cari waktu bersama untuk menciptakan kebersamaan
dan isi dengan hal2 yang menyenangkan bersama ,
jadi bukan kwantitas tapi kwalitas waktu
yang diupayakan !
intinya , sekali lagi,
komunikasi , komunikasi, komunikasi !
( C ) : semula saya pikir cinta itu sudah
mengatasi segalanya .
( S ) : itu memang anugerah .
tetapi pernikahan itu bukan untuk sementara .
banyak hal dalam sebuah perjalanan rumah tangga
yang harus ditemukan kesepahamannya
sebelum menikah ,
sehingga dapat dicari kesesuaiannya .
misal : masalah penghasilan masing2 .
masalah duit itu peka , jadi harus terbuka tentang
seberapa potensi keduanya dalam mengarungi impian2
mereka mungkin tentang
pengeluaran2 rutin , rumah , liburan dll .
janganlah hal2 itu dipertentangkan setelah menikah
dan menimbulkan pertikaian bahkan perceraian .
tidak ada hal tabu yang harus disembunyikan keduanya
bila niat menikah sudah dimatangkan .
tentang kesehatan juga ,
kalau ada yang mengidap sakit atau penyakit tertentu
seperti diabet atau jantung dll ,
terbukalah untuk memberi kesempatan pada
pasangan kita berfikir tentang kemampuannya
membagi waktu antara aktivitas pribadinya
dan kesehatan calon istri atau suaminya .
jangan lah hal hal yang mengecewakan baru
dimunculkan setelah menikah , sebab itu mirip
dengan penipuan !
janganlah karena cinta ,
maka ada pihak yang memanfaatkannya
untuk membebani
pasangannya dengan hal hal yang diluar pengetahuan
atau kemampuannya . misal :
setelah menikah baru tahu kalau pasangannya
mengidap jantung kronis, tentu ia merasa kecewa
seolah telah dimanfaatkan untuk menjadi
" perawat gratisan " ... !
tetapi bila diketahui sebelum menikah ,
ia akan menerimanya sebagai sebuah keikhlasan
atau kemungkinan lain yang terburuk adalah
mundur dari hubungan yang dianggapnya
akan membebaninya secara fisik dan mental .
jadi keterbukaan keduanya harus diiringi dengan
kesiapan mental dalam menghadapi
reaksi pasangannya .
kejujuran didepan akan menyelamatkan !
( C ) : wah .. sangat jelas bagi saya semuanya .
saya pikir cinta saja sudah cukup untuk menikah .
( S ) : kamu kan bukan lagi remaja yang suka
berpacaran di gelap2 seperti bioskop , dll .
rasio sudah harus diutamakan daripada rasa,
sebab menjalani kehidupan bersama orang yang
kita cintai itu juga butuh rasio agar tidak ada pihak
yang merasa dimanfaatkan atau dirugikan .
bicaralah terbuka tentang semua hal dari
hati ke hati hingga kalian sampai pada sebuah
kesepakatan bersama yang berimbang .
menyatukan dua latar belakang dan sejarah yang
berbeda itu perlu ruang dan waktu agar
kalaupun ada masalah, itu timbul dan dapat
dicarikan jalan keluarnya sebelum menikah
dan bukan setelahnya .
( C ) : paham .. paham ..
( S ) : yo wes .. sudah nggak pengen lagi ikut
program Married At First Sight to ?
sekarang tugasmu hanya satu ,
temukan cintamu dan
bicaralah, bicaralah , bicaralah tentang
rencana2 kalian ,
jangan hanya disimpan dalam angan angan
atau dibathin ,
sebab calonmu nanti adalah manusia , perempuan ,
bukan robot yang punya chips dan
berharap paham akan maumu !
kamu itu dilahirkan sebagai laki laki yang
dianugerahi keberanian untuk berhadapan dan
menghadapi orang yang kamu cintai danbukan
menunggu si perempuan yang harus
menjemput dan melamarmu !
jika kamu hanya berani menunggu ,
sebaiknya saya akan ke toko membelikanmu
gaun wanita !
( C ) : .... ( terbahak ) ..
( Titiek Hariati , Malang , 23 .06 . 19 )
( gambar2 dari google )