Jumat, 30 Desember 2016








.. " Apache di Batu , Tanpa Pipa Perdamaian " ..

sejak awal Desember 2016 yang lalu , Batu semakin marak dengan munculnya Kampung Apache di 
dekat air terjun Coban Talun arah Selecta ! yang masa kecilnya suka baca buku buku petualangan karya Karl May,
 pasti kenal dengan salah satu tokoh legendaris bangsa Indian , Winnetou ... !
 naa ... entah karena mendapat inspirasi dari petualangan di buku ini atau memang cinta dengan
 budaya Indian yang memang heroik itu , maka penggagas Kampung Apache ini rupanya cukup all out
dalam mengelolanya meskipun disana sini masih dirasakan ada kekurangan . 
menemukan KA ini cukup mudah .

  dari kota Batu kita mengambil arah Selecta yang kemudian mengikuti jalur arah air terjun Coban Talun .
jadi kita bisa sekaligus menikmati 3 tujuan wisata yaitu Air Terjun Coban Talun, Kampung Pagupon
 dan Kampung Apache . Kampung Pegupon / KP itu letaknya tidak jauh 
dari Kampung Apacahe / KA . 
Pagupon sebetulnya dalam bahasa Jawa artinya rumah burung merpati yang biasanya munngil kecil dan terletak 
diatas sebuah tiang . KP ini terdiri dari 5/ lima unit rumah mini yang sepintas mirip seperti 
rumah rumah adat Lombok . 
kebetulan saya kesana pas musim liburan akhir tahun sehingga pengunjung cukup padat .
 rumah rumah mini ini disewakan dengan tarif Tahun Baru 300 ribu per rumah . 
saya melihat kedalamnya yang hanya seukuran sekitar 3 X 2 meter , jadi begitu masuk kita langsung bertemu 
kasur yang diletakkan dilantainya , tidak ada peralatan lain dan kamar mandi untuk ke 5 unit ini berada disebelah luar .
berbeda dengan Kampung Apache / KA memiliki tenda tenda ala Apache   6 Unit , dan di KA ini kamar
 mandi terletak didalam tenda Apachenya jadi lebih nyaman . 
berbentuk kerucut yang khas rumah adat Indian , KA ini bertarif  500 ribu per malam selama Tahun Baru , 
sedangkan pada hari hari biasa jauh lebih murah . 

 dan yang sangat membedakab kedua kampung ini secara mencolok adalah atmosfernyta
 dimana KA terasa lebih sejuk , bersih dan nyaman karena keteduhan pepohonannya .
di KA kita juga bisa berselfie ria ala Indian dengan menyewa rumbai2 bulu untuk kepala yang khas itu seharga 10 ribu .tiket masuk keduanya sama yaitu 5000 per orang tetapi di KP kita mendapat bonus susu cokjlat hangat .
 ternyata perayaan malam tahun Baru membawa berkah tersendiri bagi KP maupun KA 
karena unit unit yang ada semuanya sudah fully booked ... ! 
padahal saya sudah berkhayal menikmati api unggun di kampung Apache ini yang bersebelahan dengan
 taman bunga dan hutan , tentunya akan  sangat  luar biasa dibanding malam tahun baru yang macet dan padat di kota ! 

" maaf sudah penuh semua .... " begitu kata pengelolanya dan sayapun menyesal tidak
mengetahui KA ini lebih awal ... disitu juga disewakan hammock untuk bersantai di antara pepohonan ...
 sebuah ide yang segar ! ada sejenis cafe ditengah perkampungan Apacahe ini,
jadi tidak  perlu jauh jauh mencari tempat santai .. 
yaa ... kalau Batu  sudah merintis dengan membawa keping kecil budaya Indian , 
sangat tidak mustahil bahwa satu ketika Batu akan menjadi Kampung Internasional dengan munculnya Kampung 
Kampung bangsa lain seperti Kampung Tibet , Kampung Aborigin dll pasti Batu akan tambah
 sesak dan padat serta macet dihari hari libur hehehe ... 
naa buat yang ingin mencicipi suasana alam bebas dimalam hari , 
maka menginap di salah satu kampung disini akan menjadi sebuah petualangan menarik tersendiri ...
 yukkkkk .... ! 
( th )
( photos by : TH , Kampung Apache dan Pagupon , Desember 2016 )

01 . kampung Indian 
02 . kepala suku
03 . jalan kearah kampung Apache
04 . satu saat saya ingin melihat aslinya
05 . kombinasi tenda dan pintu yang agak janggal
06 . sepintas mirip rumah adat Lombok
07 . pagupon camp
08 . pernik





















Tidak ada komentar: