sejak awal Desember 2016 yang lalu , Batu semakin marak dengan munculnya Kampung Apache di
dekat air terjun Coban Talun arah Selecta ! yang masa kecilnya suka baca buku buku petualangan karya Karl May,
pasti kenal dengan salah satu tokoh legendaris bangsa Indian , Winnetou ... !
naa ... entah karena mendapat inspirasi dari petualangan di buku ini atau memang cinta dengan
budaya Indian yang memang heroik itu , maka penggagas Kampung Apache ini rupanya cukup all out
dalam mengelolanya meskipun disana sini masih dirasakan ada kekurangan .
dekat air terjun Coban Talun arah Selecta ! yang masa kecilnya suka baca buku buku petualangan karya Karl May,
pasti kenal dengan salah satu tokoh legendaris bangsa Indian , Winnetou ... !
naa ... entah karena mendapat inspirasi dari petualangan di buku ini atau memang cinta dengan
budaya Indian yang memang heroik itu , maka penggagas Kampung Apache ini rupanya cukup all out
dalam mengelolanya meskipun disana sini masih dirasakan ada kekurangan .
menemukan KA ini cukup mudah .
dari kota Batu kita mengambil arah Selecta yang kemudian mengikuti jalur arah air terjun Coban Talun .
jadi kita bisa sekaligus menikmati 3 tujuan wisata yaitu Air Terjun Coban Talun, Kampung Pagupon
dan Kampung Apache . Kampung Pegupon / KP itu letaknya tidak jauh
dari Kampung Apacahe / KA .
Pagupon sebetulnya dalam bahasa Jawa artinya rumah burung merpati yang biasanya munngil kecil dan terletak
diatas sebuah tiang . KP ini terdiri dari 5/ lima unit rumah mini yang sepintas mirip seperti
rumah rumah adat Lombok .
kebetulan saya kesana pas musim liburan akhir tahun sehingga pengunjung cukup padat .
rumah rumah mini ini disewakan dengan tarif Tahun Baru 300 ribu per rumah .
saya melihat kedalamnya yang hanya seukuran sekitar 3 X 2 meter , jadi begitu masuk kita langsung bertemu
kasur yang diletakkan dilantainya , tidak ada peralatan lain dan kamar mandi untuk ke 5 unit ini berada disebelah luar .
dari kota Batu kita mengambil arah Selecta yang kemudian mengikuti jalur arah air terjun Coban Talun .
jadi kita bisa sekaligus menikmati 3 tujuan wisata yaitu Air Terjun Coban Talun, Kampung Pagupon
dan Kampung Apache . Kampung Pegupon / KP itu letaknya tidak jauh
dari Kampung Apacahe / KA .
Pagupon sebetulnya dalam bahasa Jawa artinya rumah burung merpati yang biasanya munngil kecil dan terletak
diatas sebuah tiang . KP ini terdiri dari 5/ lima unit rumah mini yang sepintas mirip seperti
rumah rumah adat Lombok .
kebetulan saya kesana pas musim liburan akhir tahun sehingga pengunjung cukup padat .
rumah rumah mini ini disewakan dengan tarif Tahun Baru 300 ribu per rumah .
saya melihat kedalamnya yang hanya seukuran sekitar 3 X 2 meter , jadi begitu masuk kita langsung bertemu
kasur yang diletakkan dilantainya , tidak ada peralatan lain dan kamar mandi untuk ke 5 unit ini berada disebelah luar .
berbeda dengan Kampung Apache / KA memiliki tenda tenda ala Apache 6 Unit , dan di KA ini kamar
mandi terletak didalam tenda Apachenya jadi lebih nyaman .
berbentuk kerucut yang khas rumah adat Indian , KA ini bertarif 500 ribu per malam selama Tahun Baru ,
sedangkan pada hari hari biasa jauh lebih murah .
dan yang sangat membedakab kedua kampung ini secara mencolok adalah atmosfernyta
dimana KA terasa lebih sejuk , bersih dan nyaman karena keteduhan pepohonannya .
di KA kita juga bisa berselfie ria ala Indian dengan menyewa rumbai2 bulu untuk kepala yang khas itu seharga 10 ribu .tiket masuk keduanya sama yaitu 5000 per orang tetapi di KP kita mendapat bonus susu cokjlat hangat .
ternyata perayaan malam tahun Baru membawa berkah tersendiri bagi KP maupun KA
karena unit unit yang ada semuanya sudah fully booked ... !
padahal saya sudah berkhayal menikmati api unggun di kampung Apache ini yang bersebelahan dengan
taman bunga dan hutan , tentunya akan sangat luar biasa dibanding malam tahun baru yang macet dan padat di kota !
" maaf sudah penuh semua .... " begitu kata pengelolanya dan sayapun menyesal tidak
mengetahui KA ini lebih awal ... disitu juga disewakan hammock untuk bersantai di antara pepohonan ...
sebuah ide yang segar ! ada sejenis cafe ditengah perkampungan Apacahe ini,
jadi tidak perlu jauh jauh mencari tempat santai ..
yaa ... kalau Batu sudah merintis dengan membawa keping kecil budaya Indian ,
sangat tidak mustahil bahwa satu ketika Batu akan menjadi Kampung Internasional dengan munculnya Kampung
Kampung bangsa lain seperti Kampung Tibet , Kampung Aborigin dll pasti Batu akan tambah
sesak dan padat serta macet dihari hari libur hehehe ...
naa buat yang ingin mencicipi suasana alam bebas dimalam hari ,
maka menginap di salah satu kampung disini akan menjadi sebuah petualangan menarik tersendiri ...
yukkkkk .... !
( th )
01 . kampung Indian
02 . kepala suku
03 . jalan kearah kampung Apache
04 . satu saat saya ingin melihat aslinya
05 . kombinasi tenda dan pintu yang agak janggal
06 . sepintas mirip rumah adat Lombok
07 . pagupon camp
08 . pernik