.. " Ketika ( saya ) Dimanjakan 
Elang Elang " ..

beberapa hari sebelum Ramadhan yang lalu , 

saya mendapat undangan untuk datang di Batavia

 pada weekend . kedua elang saya menunggu disana .

 sekaligus merupakan momen penting 

diambang Ramadhan , yaitu sungkeman 

( sudah tentu bukan saya yang sungkem hehehe ... ) . 

berangkat dari Abdurahman Saleh dengan jatah 15kg

yang  tidak saya manfaatkan , 

karena saya hanya ingin bersantai dengan 

menenteng tas kecil .

 tiba di Cengkareng pada sore hari yang lumayan

 cerah , elang muda menjemput saya . 

dari sana , kami makan malam dengan Iga Penyet
bersama dan disambung ngopi sambil bla bla bla..

itu sudah pasti , maklum , kesempatan bertemu

 tidak terlalu sering didera kesibukannya . 

 setelahnya kami istirahat di Bintaro sambil menunggu 

datangnya elang sulung . 

kawasan Bintaro ini memang terbilang masih belum 

sepadat Jakarta , maka apa boleh buat kalau

 malamnya kami lebih betah dirumah dan memesan

 supper lewat gofood mengganjal 

" laper kecil " hehehe ..

 ada beberapa agenda yang direncanakan untuk

 besoknya yaitu menjajal rute awal sd akhir dari

 MRT dan Pelabuhan Sunda Kelapa ! 

penasaran bagaimana MRT ditanah air dibanding 

negara2 tetangga , maka esoknya kami bertiga 

( elang muda dan sulung plus saya ) memulai 

" survey " MRT . kebetulan hujan cukup lebat ,

 akibatnya  foto2 diluar gerbong tidak menghasilkan

 gambar2 yang memuaskan . 

antrian panjang masuk gerbong menyadarkan saya 

bahwa yang penasaran ternyata lumayan banyak ,

 ini terlihat dari tidak adanya tujuan pasti dari

 para penumpang yang rata rata hanya ingin

menjajal rute , setidaknya itu yang saya tangkap 

dari obrolan2 mereka . 

( khusus MRT akan saya tulis terpisah ) . 

setelahnya , kami berpindah dari satu kedai kelainnya

 untuk membagi selera yang berbeda hehehe...

 sambil nyamil yang pasti obrolan berkisar dari 

masalah2 keluarga , pekerjaan , karir dan lain lain

 hingga masalah pemilu yang menghangat ..

 pokoknya ngalor ngidul sekenanya topik 

mumpung ketemu hehehe ....

 ternyata sampe rumah yang tidak lagi petang ,

 masih nyambung gofood akibat perjalanan kerumah

 yang lumayan panjang dan macet bikin perut laper ..

 hari berikutnya kami ke Sunda Kelapa .

 agenda ini memang khusus untuk jeprat jepret sebab 

sisi " klasik " Jakarta memang sudah saya pesan

 jauh2 hari . cantiknya kapal kapal tradisionil 

yang sedang bersandar disitu sangat mengobral

 jepretan kamera yang seolah tidak ada bosannya .

 elang elang saya dengan telaten mengawal 

" induknya " yang sedang kesengsem kapal kapal disitu!

dari sana , kami nyambung ke komplek PIK , 

Pantai Indah Kapuk yang memang lumayan berdekatan .

 jangan heran kalau selama kami jalan jalan

 di PIK ini , serasa " turis asing " dinegeri sendiri ! 

lho .. kenapa ? hampir 99% penghuni maupun

 pengunjung baik di area hunian , mall , taman

 dan fasilitas2 lainnya disitu adalah 

warga Tionghoa !

dan yang mengenakan hijab seperti saya hanya

 saya dan siang itu ada seorang lagi yang

 bertugas di WC Umum . luar biasa ,

 saya serasa di Hongkong atau Taiwan ! 

 tidak dipungkiri bahwa PIK adalah salah satu 

komplek hunian modern yang mahal , dan seolah 

ada sebuah kesepakatan bahwa disitu lebih pas 

untuk warga keturunan . 

kamipun harus ekstra hati hati dengan mamin di

 PIK ini , dan setelah " survey " beberapa tempat ,

 kami menemukan satu kedai yang memang 

betul2 halal ( bersertifikat ) ! 

 juga diam diam saya membayangkan bahwa sangat 

tidak mustahil bahwa kedepan Jakarta akan 

punya " kampung kampung modern " Arab , India , dll

 semacam PIK ini ( meskipun ide awal mendirikan PIK

 mungkin tidak dimaksudkan untuk warga tertentu ) .

 malam hari secara khusus saya

 diajak ke sebuah " pasar malamnya " Bintaro

 yang dipadati berbagai jenis kuliner Nusantara

 maupun Internasional . 

" kita nyoba oseng oseng atau krengseng kambing ya ... " ,

 saya hanya mengiyakan sebab ini menjadi

 pengalaman pertama dikedai tersebut .

 di warung warung sederhana inilah tiap malam 
para pengunjung memadati meja kursi yang ada disitu 
dan dalam sebuah tenda besar bisa diisi
 oleh belasan penjual mamin yang berbeda beda ! 
tentu bukan sebuah kombinasi yang sehat kalau 
akhirnya kami malam itu memilih 
menu kambing dipadu es apokat , 
bayangkanlah tingginya kadar kolesterol ! 

 tetapi kebetulan tidak ada yang sedang berprogram diet
 maupun program kesehatan lainnya , 
maka kamipun " nekad " saja memesan kombinasi
yang  kaya lemak ini hehehe ... 
 malam terakhir saya di Batavia kami habiskan
 dengan ngobrol sampai larut plus muter 
beberapa potongan You Tube tentang perjalanan
 ke Everest ( ini jelas selera yang sulung )
 yang dia sambung dengan demo bikin cappucino
 ala barista prof ( tapi espresso nya kebablas
 pahitnya hehehe .. )

 3 / tiga malam rasanya terlalu singkat , 
tetapi elang elang memang harus kembali pada
 kesibukannya dan saya harus menyesuaikan
 karena ternyata saya juga punya agenda yang sulit 
ditinggalkan di Malang dengan
 tugas PR nya yang sak ketapruk di PPTQ
 ( Program Pelatihan Terjemah Al Quran ) .

dengan Garuda terpagi , 

saya berpisah dengan elang elang saya diteras
 rumah mereka yang sedianya saya akan diantar
 ke Bandara tetapi saya menolak karena
 saya tahu mereka sudah harus berada di kantor
 masing2 dua jam setelahnya !
sungguh kwantitas pertemuan tidaklah yang
 utama ketika kwalitas mengambil alih , 
dan jarak yang ada bukanlah masalah ... 

terimakasih elang elang ( ku ) yang perkasa , 
semoga ALLAH SWT membalaskanNYA 
dengan berlipat pahala .. aamiin .. 
( Writing & Photos : Titiek Hariati , Malang 11.05.19 )

keterangan foto :
01 . elang sulung
02 . elang muda
03 . garuda hall
04 . kedai ala kolonial londo di airport
05 . salad , menu sehat , di kedai pizza
06 . salmon ( mentah ) di kedai jepang
07 . pemesanan mamin di kedai jepang
08 . nasi dan salmon dikedai jepang
( ini salah satu favorit saya ! )
09 . cengkareng
10 . iga penyet , dinner pembuka di batavia
11 . bintaro ( 01 )
12 . bintaro ( 02 )
13 . menjajal MRT dinegeri sendiri
( kalo MRT di LN malah nggak inget
 untuk njepret2 hehe .. )
14 . elang elang berdiskusi 
cari jalan tercepat keatas di stasiun MRT
15 . maklum masih baru , 
kadang terjadi kemacetan kartunya
16 . lasagna di Marzano
17 . supper , ganjal lapar kecil hehehe ..
18 . Sunda Kelapa ( 01 )
19 . Sunda Kelapa ( 02 )
20 . Sunda Kelapa ( 03 ) 
21 . Sunda Kelapa ( 04 )
22 . PIK Mall ( 01 )
23 . PIK Mall ( 02 )
24 . PIK Vietnam Cafe 
( tidak makan disitu , hanya tertarik njepretnya )
25 . " pasar malam bintaro " 
26 . krengseng kambing nya yang yummyy ...
27 . demo "barista" di rumah bintaro
28 . ups .. kepahitan ? hehehe ...
29 . nonton you tube sambil sante dan bla bla ..
30 . elang muda sibuk HP an ..
31 . dessert kedai jepang 
32 . kembali ke malang ..
33 . gazebo di PIK

  

.. " Ramadhan .. Ramadhan " ..

 ( 1440 H )

laksana menyambut kekasih terkasih , 
bersyukur bahwa akhirnya saya masih 
diijinkanNYA masuk dalam bulan pencucian , 
Ramadhan . 
mengapa sempat cemas bahwa saya tidak akan sampai
 dibulan ini ? bahwa usia adalah rahasiaNYA dan 
setiap umat muslim senantiasa berharap agar
 usianya masih dicukupkan untuk 
menggapai Ramadhan berikutnya . 

 demikian mulia dan berharganya bulan suci ini karena
 disana terdapat " bonus bonus NYA " yang tidak 
didapat pada bulan bulan yang lain .
bahkan dalam kisahnya , para Nabi dan Utusan2NYA
 yang terdahulu sebelum Nabi Muhammad SAW , 
sempat " menginginkan " bahwa pada jaman mereka
 juga dikaruniakan Ramadhan 
sebagaimana yang dianugerahkan pada 
Nabi Muhammad SAW .

bonus bonus Ramadhan ini dikucurkan dari tiap 
sudut dan detik , 
mulai seseorang tidur hingga 
ke tidur berikutnya setelah mereka menghabiskan
 waktunya dengan beribadah, 
dan bukan bermalasan . 
Ramadhan adalah bulan membanjirnya umat
 melakukan sodaqoh dan zakat pada sesama , 
membanjirnya doa doa yang mengucur 
dari masjid masjid , rumah rumah , dll serta 
lantunan lantunan bacaan Al Quran
 yang memuliakan namaNYA dan para utusanNYA , 
juga membanjirnya amalan amalan baik serta
 membanjirnya pemaafan dan kesabaran . 

belum lagi disisi kesehatan , 
Ramadhan semisal kendaraan yang sedang 
" turun mesin " karena segenap ritme tubuh terutama pencernaan mengalami pembersihan racun racun yang 
 menumpuk sebelum Ramadhan dan
 tubuh kembali memperoleh keseimbangannya .
 apakah semuanya tidak perlu dilakukan pada
 bulan bulan diluar Ramadhan ? 
tentu saja perlu dan harus , tetapi Ramadhan
 mempunyai kekhususan yaitu
pelipatan pahala yang tidak ditemukan diwaktu waktu 
lainnya serta pengampunanNYA bagi 
yang IA kehendaki yang laksana bayi yang
baru terlahir diakhir Ramadhan ! 
wahai , siapakah yang tidak menginginkannya ?
 perbandingan pahala semisal 1 berbanding 100 
tentu tidak layak di sia2 kan meskipun niatannya
 tidak semata untuk ini , tetapi lebih pada
Peningkatan Kwalitas Ibadah ! 

 tidaklah harus bahwa seseorang fasih membaca
 atau melantunkan ayat ayat suci semerdu 
seorang Qoriah , 
tetapi bahkan dengan semampu ia membaca 
atau melantunkannya maka akan bernilai sama
 karena ia sungguh telah BERUSAHA ! 
perumpaan lain adalah bahwa 
Ramadhan semisal tanah luas yang berpotensi untuk
 digarap menjadi sebuah ladang atau kebun apapun
 yang kita inginkan . ia bisa menjadi
 taman bunga yang indah , ia bisa menjadi ladang sawit
 yang lebat atau ia bisa menjadi tanah peternakan
 yang rumputnya subur dst dst .
ia sangat tergantung pada yang menggarap
 dan memanfaatkannya . 
tetapi ironisnya , ia juga bisa menjadi 
tanah terbengkalai yang tidak terurus karena 
kemalasan dan pengingkaran umat .

 sungguh ALLAH SAW telah menyediakan semua
 yang kita butuhkan untuk menggapai surgaNYA , 
tetapi semuanya kembali kepada kita ,
 apakah kita mampu melihatnya sebagai karunia 
atau justru Ramadhan dianggap beban ? 
 hidup memang sebuah deretan dari pilihan2 .
  Ramadhan adalah pengecualian karena ia 
 bukan pilihan,
 ia kewajiban dan karunia ,
jadi , masih adakah yang punya pilihan lain ?
( Titiek Hariati , hari ke 5 Ramadhan 1440 H ) 

( gambar semua diambil dari google )