Minggu, 12 Maret 2017








.. " Bulu Kuduk Berdiri di Tumapel " ..

tanggal 8 Maret 2017 yl saya sengaja mengosongkan agenda 
karena rencana yang sudah beberapa kali tertunda tidak ingin saya lewatkan lagi , yaitu melihat dari
 dekat aktivitas renovasi sebuah bangunan legendaris Kota Malang yaitu 
Wisma Tumapel yang sekarang berjuluk Graha Tumapel berlokasi dijalan Tumapel 1 , Malang , Jatim .
 mengapa legendaris ? wisma atau graha yang satu ini memang lekat
 menjadi salah satu ikon Malang yang masih kaya dengan 
bangunan2 peninggalan Jaman Belanda . yang kedua ,
 bangunan ini juga terkenal karena " sisi misterius " nya yang konon sudah banyak 
dibuktikan oleh warga Malang sendiri yang kebetulan kesana . 
berdiri sejak 1928 dan berjuluk Hotel Splendid , hotel yang pada jamannya termasuk yang " wah .. " dan
 berkonsep New Indische karena mengandalkan alam sebagai nilai jualnya . 

 ketika Jepang masuk 1942 ke Indonesia , hotel beralih fungsi menjadi pusat pelatihan militer Jepang plus
 pusat administrasi . bangsa Jepang yang terkenal super disiplin bahkan" kejam " bisa dipastikan menjadikan 
gedung ini sebagai " bangunan menakutkan " karena berurusan dengan 
penguasa Jepang jaman itu pastilah sangat tidak nyaman . 
jaman berganti ketika Indonesia merdeka ditahun 1945 ,
 gedung ini dibawah kepemilikan Universitas Airlangga yang menjadikannya sebagai ruang
 kuliah dan rumah dinas dosen pada sekitar tahun 1950an . 
pada tahun 1968 FKIP Malang mengambil alih dan memfungsikannya sebagai wisma  tetapi pada 2009 
dihentikan karena ada masalah dengan penghuni penghuni wisma yang macet dalam 
pembayaran uang sewa wisma . pihak FKIP Malang kemudian menutup wisma ini dan mensegelnya .
 rektor UM Prof . Dr . H . Suparno padatahun 2014 meresmikan nama baru wisma ini menjadi
 Graha Tumapel hingga saat ini dan sejak 2016 rencana renovasinya dicanangkan .
 lama saya tidak pernah mendengar dimulainya kegiatan renovasi dan baru beberapa waktu yang lalu
 saya melihat ada pekerja pekerja disitu . maka " mumpung " bangunan legendaris ini masih menyisakan 
wajah aslinya , saya bergegas membawa kamera suatu siang kesana . 
ditemani oleh pak satpamnya , siang itu saya berkeliling hingga kearea yang konon adalah bekas
bungker atau tempat persembunyian darurat . bangunan yang dari luar tampak biasa dengan ukuran yang 
" sedang sedang saja " ternyata tidak seperti yang saya duga . 
sejak saya kecil dulu, saya sudah sering mengimpikan bisa " menjelajah " bangunan ini , tetapi baru sekarang
 saya merasa dikabulkan . dengan mengucap " permisi " pada para pekerja yang sedang
 merenovasinya , saya menelusuri setiap sudut bangunan dan lorong lorong gelap meskipun itu siang . 
" sebentar bu saya nyalakan senter HP dulu " kata pak satpam 
ketika kami memasuki area area gulita yang tak terjangkau matahari .
 areanya ternyata sangat luas berbatasan dengan sungai Brantas 
dan berada diketinggian diatas pasar burung . 
ada puluhan kamar disitu , mulai yang berukuran kecil hingga yang
 sangat besar . semuanya masih terlihat asli meskipun sudah sangat tua dan lusuh dengan karat disana sini serta
 ubin kuno yang juga mulai rusak.

  cendela2 dilantai atasnya berjumlah sangat banyak dan kondisinya mengingatkan pada film film horror .
 lorong lorong gelap dilantai bawah menuju arah belakang dan saya tiba disebuah pohon beringin besar yang sudah
 menyatu dengan tembok tembok disitu plus 
ruang ruang gelap dibelakangnya yang semuanya sangat mendukung 
fantasi saya tentang berbagai isu misterius tentang tempat ini . 
jeprat  jepret saya lakukan dengan lebih dulu berdoa , bagaimanapun sebagai orang timur , saya tidak meninggalkan tradisi ,
 sebab diatas semuanya saya yakin hanya DIA yang Maha Melindungi . sementara itu kisah kisah pak satpam 
tentang berbagai aktivitas paranormal disitu , membuat saya semakin banyak jeprat jepret 
( siapa tahu diantara foto foto nanti saya bisa " menangkap  enerji mereka ini hehehe ... )
 bungker itu memang sudah tertutup dibagian tertentunya oleh penghuni terdahulu dengan alasan keamanan ,
 sehingga saya hanya bisa menjepret area area tertentu yang diperkirakan adalah bagian atau jalur bungker .
 sebetulnya saya ingin turun kebawah untuk menjepret mulut goa yang merupakan salah satu " gerbang bungker " didekat tepian sungai ,
 tetapi entah kenapa pak satpam mengingatkan saya akan banyaknya ular hijau disebelah bawah
 sehingga sayapun mengurungkannya .

 saya melongok disetiap ruangan yang ada  meskipun saya tidak tahu apa sebenarnya yang akan saya lihat atau temui .
 sekali lagi satpam kembali mengingatkan saya untuk tidak terlalu masuk ke ruang2 tertentu
 yang bukan saja karena gelap tetapi memang atmosfer disitu
 adalah dingin , pengab  dan sedikit mistis ! saya " manut " sebab yang saya pikirkan justru adalah adanya binatang2
 semacam ular dll yangbisa saja kurang terlihat didalamnya .
  " diberingin ini ada ular besar berkepala seperti manusia dan di tangga sebelah lobby sering terlihat wanita bule ... "
 kata pak satpam . 
naaa .. saya yang memang sejak tadi sudah berfantasi macam macam menjadi semakin penasaran bahwa mungkin saja ada
 enerji tertentu yang " merasa  masih belum selesai dengan urusan dunia nya "
dan siapa tahu bisa tertangkap di kamera saya
 ( saat saya edit , dari sekitar 35 jepretan yang ada , hanya satu foto yang menurut saya  " memenuhi kriteria " itu  ) .
renovasi yang sedang berlangsung ini nampak memang tidak main main , karena konon berencana untuk
 " mengembalikan wajah asli Graha Tumapel 1928 " lengkap dengan cafe cafe nya yang khas
 dan dijamannya dulu menjadi tempat hangout para pejabat Belanda dengan menyaksikan keindahan alam ditepi sungai Brantas . 

 saya melihat sebuah sumur tua disamping sebuah penampungan air kuno .
tak jauh dari situ ada makam kuno juga yang konon adalah makam dari abdi dalem Ken Arok , wallahualam .. 
satu ketika nanti , kalau GT ini sudah rampung dan kembali cantik seperti saat pertama ia berdiri tahun 1928 , semoga saja
 foto foto disini dapat menjadi sebuah mozaik jaman lampau dimana sisa sisa wajah aslinya belum terpoles ! 
melestarikan budaya lewat bangunan bangunan cagar budaya seperti GT ini memang sesuatu yang luar biasa karena ia
 adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah sesuatu bangsa dan  hanya merenovasinya saja tidaklah cukup bila
 tidak disertai dengan " renovasi mental "
 ( bukan revolusi mental lo ! ) dari kita semua untuk merawat fisik dan spirit dari bangunannya sendiri yaitu
 " tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan "  
sebab tanpa semangat perjuangan untuk merdeka barangkali saat ini kita semua ,  masih hanya sebagai penonton para pejabat2 Belanda yang
 berdansa di ballroom Hotel Splendid atau Graha Tumapel ini .. !
maka sesungguhnya bangunan bukanlah sekedar bangunan ,
 ia adalah sebuah simbol sejarah pada jamannya sekaligus simbol budaya sesuatu masyarakat maupun bangsa siapapun
 dan apapun mereka yang pernah ada diantara kita , 
dan mengembalikannya kepada wajah aslinya sebagaimana jamannya ,
bukan berarti kita mengulang sejarah yang mungkin sebagiannya adalah kelam  tetapi lebih pada upaya menyusun kembal
 mozaik yang hilang untuk diperkenalkan kepada generasi penerus saat ini dan kelak, 
bahwa sejarah Graha Tumapel itu memang pernah ada sebagai
bagian dari sejarah besar bangsa Indonesia ,
khususnya kota Malang !
 ( TH ) 
( photos by : TH , Graha Tumapel , March 2017 )

 01 . sebelah belakang samping , berbatasan dengan
 pasar kembang / burung disebelah bawahnya .
02 . lorong sebelah dalam , samping belakang
03 . lantai atas dilihat dari bawah
04 . kubah dalam pembangunan ( 01 )
05 . urukan tanah terserak dimana mana
06 . ubin ubin asli yang terserak
07 . kolam air mini
08 . sebagian dari beringin " misterius "
09 . sumur tua
10 . menuju lobby 
11 . kubah terlihat dari samping belakang
( beberapa bagian dari sejarah diambil dari google )
  

































Tidak ada komentar: